Jika bahasa Inggris punya Test of English as Foreign Language atau TOEFL, bahasa Jepang punya Nihongo Nouryouku Shiken, dan bahasa Jerman punya TesDaF, makan bahasa Indonesia punya UKBI. Apa itu UKBI?
Mari kita simak penjelasan berikut ini.
## Uji Kemahiran Bahasa Indonesia (UKBI)
UKBI adalah singkatan dari Uji Kemahiran Bahasa Indonesia atau tes kemampuan berbahasa Indonesia baik untuk penutur asing, maupun untuk penutur asli bahasa Indonesia sendiri. Ujian kecakapan berbahasa Indonesia ini diresmikan pada tahun 2006 oleh Menteri Pendidikan Nasional pada waktu itu, yaitu Dr. Bambang Sudibyo. Pembuatannya sendiri sudah dikembangkan sejak 1997 oleh Pusat Bahasa Pendidikan Nasional.
Jika kita sebagai penutur asing bahasa Inggris harus menempuh ujian TOEFL untuk bekerja di perusahaan global atau berkuliah di luar negeri, maka UKBI ini diharapkan akan menjadi syarat bagi para pekerja asing yang akan bekerja di Indonesia.
Selama ini, para pekerja asing yang bekerja di Indonesia memang belum diwajibkan memiliki sertifikat UKBI sebagai bukti kecakapan mereka dalam bahasa Indonesia. Sebaliknya, para pekerja Indonesia yang ingin bekerja di perusahaan asing yang berada di Indonesia seperti perusahaan Jepang atau perusahaan Korea, biasanya harus memiliki sertifikat JLPT atau TOPIK.
Penggunaan UKBI atau Uji Kemahiran Berbahasa Indonesia telah diatur dalam Keputusan Mendiknas No. 152/U/2003. Tidak terbatas untuk penutur asing, penutur asli bahasa Indonesia sendiri juga banyak yang telah mengikuti tes UKBI ini. Tertarik untuk mencoba? Mari kita lihat materi apa saja yang diujikan dalam tes ini.
## Apa Saja yang Diujikan dalam UKBI?
Terdapat lima seksi yang diujikan dalam ujian kecakapan berbahasa Indonesia ini, yaitu Seksi Mendengarkan, Seksi Merespons Kaidah, Seksi Membaca, Seksi Menulis, dan Seksi Berbicara yang diujikan secara berurutan.
### Seksi Mendengarkan
Pada seksi ini, peserta tes akan diuji kemampuan mendengarkan dalam bahasa Indonesianya. Soal mendengarkan bisa berupa monolog ataupun dialog antara seorang wanita dengan seorang pria. Misalnya dialog seorang penjual dan pembeli yang terlibat dalam suatu transaksi.
Namun, sayangnya soal dialog pada UKBI terlalu formal sehingga kurang sesuai dengan dialog yang betul-betul terjadi di kehidupan nyata. Padahal ragam bahasa yang ada dalam bahasa Indonesia tidak selalu berupa ragam bahasa formal. Bisa juga berupa ragam bahasa kasual, jika terjadi dalam lingkungan pertemanan, ragam bahasa ….
Berbeda dengan tes kemampuan berbahasa Jepang atau yang lazim disebut JLPT, yang seksi mendengarkannya tidak melulu berisi percakapan dalam ragam bahasa formal, tetapi juga dalam ragam bahasa kasual.
### Seksi Merespons Kaidah
Seksi ini bertujuan untuk menguji pemahaman tata bahasa Indonesia. Sama halnya dengan seksi sebelumnya, seksi ini juga berupa soal pilihan ganda. Berikut adalah contoh soal merespons kaidah.
X: Pengerjaan proyek jalan tol itu menyita tenaga dan pikirannya.
(A) Pekerjaan
(B) Kerja
Y: Ya, akibatnya ia hampir tidak mempedulikan hal lain.
(C) memedulikan
(D) memperdulikan
Jawaban yang benar untuk soal di atas adalah (C). Pada bagian ini, biasanya peserta tes akan diminta memilih opsi yang tidak sesuai dengan kaidah tata bahasa Indonesia yang baik dan benar. Misalnya mempedulikan, yang seharusnya memedulikan.
### Seksi Membaca
Seksi membaca ini terdiri dari 5 wacana dan 8 butir soal. Kemampuan dalam memahami bacaan berbahasa Indonesia akan diuji dengan soal-soal bacaan dengan tema-tema tertentu.
### Seksi Menulis
Berbeda dengan tiga seksi sebelumnya, pada seksi ini, peserta tes akan diminta untuk menyampaikan gagasan mengenai gambar, diagram, atau tabel yang berisi informasi tertentu dalam 200 kata.
### Seksi Berbicara
Sama halnya dengan seksi menulis, soal pada seksi berbicara juga berupa gambar, skema, atau bagan dengan informasi tertentu, yang selanjutnya harus dideskripsikan secara lisan dalam waktu 10 menit.
## Seberapa Mahirkah Bahasa Indonesiamu?
Setelah menempuh UKBI, para peserta akan mendapatkan sertifikat dengan skor yang diperolehnya melalui tes ini. Melalui skor tersebut, akan diketahui seberapa jauh kemampuannya dalam berbahasa Indonesia, yang terbagi ke dalam tujuh peringkat, di antaranya:
Peringkat VII Terbatas (251-325)
Peringkat VI Marginal (326-404)
Peringkat V Semenjana (405-481)
Peringkat IV Madya (482-577)
Peringkat III Unggul (578-640)
Peringkat II Sangat Unggul (641-724)
Peringkat I Istimewa (>724)
Sertifikasi UKBI ini dilakukan oleh Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa. Tesnya sendiri dapat dilakukan di Balai Bahasa yang ada di daerah masing-masing. Jika peserta tes berada di luar negeri, tes juga dapat ditempuh secara daring atau online.
Jika UKBI bisa ditempuh oleh penutur asli bahasa Indonesia dan penutur asing, apakah soal yang diujikan sama saja? Ternyata tidak. Paket soal UKBI yang digunakan untuk menguji kemahiran orang asing disebut UKBI-PA atau Uji Kemahiran Berbahasa Indonesia bagi Penutur Asing. Parameter yang digunakan untuk mengukur kemahiran berbahasa Indonesia mereka pun berbeda.
Nah, itulah sekilas informasi yang perlu kamu ketahui mengenai UKBI, TOEFL-nya Bahasa Indonesia. Apakah kamu tertarik untuk menguji kemahiranmu sendiri? Segera lakukan ujian di Balai Bahasa terdekat. Biaya yang dibutuhkan untuk mengikuti tes ini pun tergolong sangat murah jika dibandingkan dengan ujian kemampuan bahasa asing. Cukup Rp40.000,00 saja dan kamu bisa mengetahui seberapa mahir kemampuan bahasa Indonesia kamu.
Pernah mengikuti UKBI? Ayo bagikan pengalaman kamu di kolom komentar.
252 thoughts on “Berkenalan dengan UKBI, TOEFL-nya Bahasa Indonesia”
Comments are closed.