Menurut KBBI, drama adalah komposisi syair atau prosa yang diharapkan dapat menggambarkan kehidupan dan watak melalui tingkah laku (peran) atau dialog yang dipentaskan. Drama menggambarkan realita kehidupan, watak, serta tingkah laku manusia melalui pementasannya.
Drama bisa dikategorikan dalam dua jenis, yakni drama modern dan tradisional. Dalam drama modern, aktivitas drama menggunakan naskah dialog. Sedangkan drama tradisional lebih menerapkan improvisasi dalam dialognya.
Struktur Naskah Drama
Dalam pementasan drama modern, kita mengenal adanya naskah yang harus diikuti oleh setiap partisipan drama. Naskah drama adalah teks yang menggambarkan kehidupan, watak serta tingkah laku tokoh yang akan dipentaskan. Struktur naskah drama memuat babak, adegan, dialog, prolog dan epilog.
- Prolog
Prolog merupakan bagian pembukaan, pengantar atau pendahuluan dalam sebuah drama. Biasanya prolog berisikan gambaran umum mengenai drama yang akan dimainkan.
- Dialog
Dialogmerupakan bagian dari naskah drama yang berupa percakapan antara satu tokoh dengan tokoh yang lain. Dengan dialog, naskah drama berusaha menggambarkan plot cerita atau konflik kepada penontonnya. Keberadaan dialog merupakan yang paling dominan dalam naskah drama, serta menjadi pembeda antara drama dengan karya sastra lainnya.
- Epilog,
Epilogterletak di bagian akhir dari sebuah drama, yang berfungsi untuk menyampaikan inti sari atau kesimpulan cerita. Epilog juga bisa memuat makna pembelajaran atau pesan dari drama yang dipentaskan.
- Babak
Babak atau episode, merupakan pecahan-pecahan bagian dari naskah drama. Atau dengan kata lain, babak memuat satu keutuhan kisah kecil yang membentuk keseluruhan drama. Tiap babak berjalan sesuai dengan urutan waktu dan tempat yang telah ditetapkan.
- Adegan
Adegan merupakan bagian dari drama yang menunjukkan perubahan peristiwa, seperti pergantian tokoh atau latar tempat dan waktu.
Unsur – Unsur Drama
Dalam pembuatannya, drama memiliki beberapa elemen yang perlu diperhatikan. Elemen tersebut berupa tema, alur, penokohan, dialog, latar, bahasa, amanat, serta sarana pendukung.
- Tema, yaitu ide pokok cerita atau gagasan.
- Alur, atau jalan cerita. Alur drama mencakup beberapa bagian, yaitu pengenalan cerita, konflik awal, perkembangan konflik, dan diakhiri dengan penyelesaian.
- Penokohan, merupakan upaya penulis naskah drama dalam menceritakan watak tokoh dalam drama.
- Dialog, atau percakapan. Dialog dalam drama memiliki tiga elemen yaitu:
- Tokoh atau pelaku yang mempunyai peran tertentu
- Wawancang adalah dialog yang harus diucapkan oleh tokoh cerita.
- Kramagung adalah petunjuk perilaku atau perbuatan yang harus dilakukan oleh tokoh.
- Latar, adalah keterangan mengenai ruang dan waktu dalam drama. Selain melalui tata panggung, latar juga dapat diungkapkan melalui percakapan para tokohnya.
- Bahasa, merupakan media komunikasi antar tokoh.
- Amanat, yaitu pesan yang terkandung dalam drama.
- Sarana pendukung pementasan drama. Contohnya adalah panggung, kostum, pencahayaan, tata rias dan tata suara. Walaupun terlihat remeh, namun sarana pendukung ini memiliki peran dalam mendramatisir suasana maupun memperkuat penokohan dalam drama.
Penokohan dalam Drama
Berdasarkan ukuran perannya, tokoh dalam drama dibagi menjadi dua, yaitu tokoh utama dan tokoh pembantu. Tokoh utama merupakan tokoh yang menjadi inti jalannya cerita, sedangkan tokoh pembantu akan dimunculkan untuk mendukung jalan cerita. Biasanya tokoh utama akan memiliki porsi dialog yang lebih banyak dari tokoh pembantu.
Jika dilihat dari sifatnya, maka tokoh dibedakan menjadi tiga macam. Adalah tokoh protagonis yang menampilkan kebaikan, tokoh antagonis yang menentang kebaikan tokoh protagonis, serta tokoh tritagonis yang akan mendukung tokoh protagonis.
Sumber:
Wikipedia
Ruang Guru
329 thoughts on “Drama”
Comments are closed.