Karya ilmiah merupakan laporan tertulis yang memaparkan hasil penelitian yang memenuhi etika keilmuan dan disusun dengan sistematika penulisan tertentu dan dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya. Hasil dari menulis karya ilmiah yang biasa disebut karya tulis bermanfaat untuk melatih untuk mengembangkan keterampilan membaca yang efektif, melatih untuk menggabungkan hasil bacaan dari berbagai sumber, meningkatkan pengorganisasian fakta atau data secara jelas dan sistematis, meningkatkan keterampilan menganalisis, dan memperoleh kepuasan intelektual. Karya tulis juga dapat menjadi bagai bahan acuan atau penelitian pendahuluan untuk penelitian selanjutnya.
Bahasa yang digunakan dalam menulis karya ilmiah adalah bahasa baku dan menggunakan bahasa keilmuan, yaitu ragam bahasa yang menggunakan istilah-istilah keilmuan yang khusus dan hanya dapat dipahami oleh pakar pada bidang tertentu. Untuk itu, karya tulis seharusnya ditulis oleh orang yang mendalami bidangnya sehingga karya ilmiah yang dihasilkan menggali suatu permasalahan secara mendalam. Namun, tidak jarang orang melakukan beberapa kesalahan umum dalam penulisan karya ilmiah. Untuk itu, kita perlu mempelajari kesalahan umum tersebut sehingga kita dapat menulis karya tulis yang banar. Berikut kesalahan-kesalahan umum yang sering terjadi:
1. Tidak memerhatikan struktur karya tulis.
Karya ilmiah memiliki sistematika penenulisan yang berbeda dengan karya tulis lainnya. Sistematika penulisan karya ilmiah perlu dipatuhi dengan struktur umum sebagai berikut:
Bab I Pendahuluan
1.1 Latar Belakang Masalah
1.2 Pembatasan Masalah
1.3 Rumusan Masalah
1.4 Tujuan Penelitian
1.5 Manfaat Penelitian
Bab II Landasan Teori
Bab III Metode Penelitian
Bab IV Hasil dan Pembahasan
4.1 Hasil
4.2 Pembahasan
Bab V Kesimpulan dan Saran
5.1 Kesimpulan
5.2 Saran
Penulis yang menulis karya ilmiah tidak dapat menghilangkan salah satu atau bagian yang lain dalam struktur karya tulisnya. Namun, tak jarang banyak orang menuliskan isi dari bagian struktur karya tulis tidak sesuai dengan yang seharusnya. Misalkan, dibagian latar belakang terlalu banyak mengambil porsi bab II Lansasan teori.
2. Kurang memerhatikan penulisan sesuai dengan EBI (Ejaan Bahasa Indonesia)
Karya tulis merupakan suatu tulisan yang memerhatikan suatu sistem penulisan tertentu sehingga sangat perlu mengecek tulisan kita sudah sesuai dengan EBI atau belum. Menulis karya tulis sesuai EBI menunjukkan sikap konsisten dan keseriusan penulis. Penggunaan kalimat yang efektif juga diatur dalam EBI dan bermanfaat dalam penulisan karya ilmiah. Seringkali orang membuat kalimat yang boros dan bertele-tele bahkan menimbulkan makna yang ambigu. Hal tersebut tentu bukan merupakan ciri khas bahasa karya tulis ilmiah yang baik.
3. Mengurangi kesalahan ketik (typo)
Karya tulis yang ditemukan kesalahan ketik dapat membuat karya tulis tersebut diragukan kebenarannya. Sangat beruntung sekali sekarang ada pengecekan typo secara online di typoonline. Website ini sangat membantu kita untuk mengecek kesalahan ketik. Selain itu, kita juga dapat meminta bantuan orang lain untuk membaca dan mengecek kesalahan ketik karya tulis kita.
4. Sinkronisasi antara sitasi yang ada di uraian teks dengan yang ada di daftar pustaka
Seringkali sitasi yang ada pada teks karya ilmiah tidak sinkron dengan yang ada di daftar pustaka. Padahal sitasi pada teks yang merujuk pada daftar pustaka dapat membantu pembaca melacak pustaka yang digunakan dalam penulisan karya ilmiah.Hal ini tentu menimbulkan kerancuan dan membingungkan pembaca. Karya tulis jadi terlihat ditulis secara asal-asalan dan tidak meyakinkan.
Kita perlu memilii pertanggungjawaban ilmiah yang harus memenuhi kaidah sitasi penyebutan sumber tulisan yang jelas dan memenuhi kaidah penulisan yang berkaitan dengan teknik kutip mengutip penulisan kata, frasa, dan kalimat yang sesuai dengan kaidah bahasa yang baik dan benar.
Setelah mengetahui kesalahan umum di atas, sebagai seorang penulis karya ilmiah hendaknya kita terus belajar menulis karya ilmiah sesuai dengan ketentuan penulisan karya tulis ilmiah yang berlaku.