Cerpen atau cerita pendek merupakan cerita yang cenderung singkat, padat dan langsung pada tujuannya. Jumlah kata dalam cerpen terbatas, biasanya kurang dari 10.000 kata. Cerpen merupakan salah satu jenis karya sastra yang menggambarkan cerita atau kisah tentang manusia beserta seluk beluknya. Cerpen biasanya memberikan kesan karena ceritanya hanya memusatkan pada satu tokoh, satu kejadian atau satu permasalahan.
Isi cerpen cenderung padat, singkat dan langsung menuju pada topik pembahasan bila dibandingkan dengan karangan lainnya. Karangan ini dibuat berdasarkan pemikiran pengarang itu sendiri dan tidak bergantung pada fakta yang ada. Karena cerpen hanyalah sebuah cerita pendek, cerpen hanya dapat membahas satu tema (topik) saja. Selain hanya membahas tentang satu tema, pengarang hanya diperbolehkan menggunakan satu alur dalam karangan ini.
Cerpen biasanya disajikan dalam beberapa tahapan, dimulai dengan tahap pengenalan, pemunculan masalah, klimaks, peleraian dan penyelesaian masalah. Cerpen juga dapat disajikan dalam dua macam alur, yakni alur maju dan alur mundur.
Seperti karya sastra pada umumnya, cerpen juga memiliki unsur-unsur untuk membangun ceritanya. Untuk membuat sebuah cerpen terdapat beberapa unsur yang harus ada sehingga ceritanya akan runtut dan padu. Unsur tersebut diantaranya adalah unsur intrinsik yang mana merupakan komponen-komponen utama yang membangun sebuah cerpen. Jika cerpen ibarat sebagai sebuah rumah, unsur intrinsik merupakan material untuk membangun rumah tersebut.
Apabila terdapat komponen yang kurang, maka rumah tersebut tidak akan berdiri tegak dengan kokoh atau bahkan roboh. Begitu pula dengan cerpen, apabila penulis tidak melengkapi komponen tersebut maka cerpen yang dibuat akan terasa ada yang kurang atau bahkan cacat.
Oleh karena itu, sebelum memutuskan menulis sebuah cerpen alangkah baiknya memahami terlebih dahulu unsur-unsur intrinsik cerpen agar cerpen yang ditulis menjadi cerpen yang bagus, runtut, padu dan enak dibaca. Unsur intrinsik cerpen terdiri dari tema, tokoh, penokohan, alur, latar, gaya bahasa, sudut pandang dan amanat. Berikut penjelasan lengkap tentang unsur intrinsik cerpen.
Tema
Dalam semua karya sastra, tema merupakan unsur pembangun utama yang harus dipenuhi terlebih dahulu oleh penulis. Tema adalah nyawa dari setiap cerpen, dengan kata lain tema merupakan ide atau gagasan dasar yang melatarbelakangi keseluruhan cerita yang ada di dalam cerpen. Tema memiliki sifat umum yang dapat diambil dari lingkungan permasalahan yang ada di masyarakat atau kisah pribadi penulis. Bisa juga pendidikan, sejarah, perjuangan romansa, persahabatan dan lain-lain.
Tokoh
Unsur intrinsik cerpen setelah tema adalah tokoh (pelaku). Tokoh merupakan pelaku dalam cerpen tersebut. Tokoh adalah pelaku fiktif yang dihadirkan penulis. Dalam sebuah cerpen dibagi menjadi dua; yaitu tokoh utama dan tokoh pembantu. Tokoh utama merupakan pelaku utama yang menjadi sorotan utama dalam jalan cerita sebuah cerpen. Biasanya tokoh utama hanya terdiri dari masing-masing satu dari setiap karakter yang dibantu oleh tokoh pembantu. Tokoh pembantu merupakan pelaku yang bertugas membantu peran dari tokoh utama, yang biasanya menjadi teman atau keluarga dari tokoh utama. Tokoh pembantu juga berfungsi sebagai warna tambahan dalam cerpen.
Tokoh dalam sebuah cerpen memiliki beragam watak, diantaranya :
- Tokoh protagonis
Tokoh protagonis adalah tokoh yang memiliki sikap atau karakter yang baik. Watak ini biasanya dimiliki oleh tokoh utama dalam sebuah cerpen. - Tokoh antagonis
Tokoh antagonis merupakan tokoh yang memiliki sifat dan karakter negatif seperti angkuh, congkak, sombong, dan sebagainya. Tokoh ini juga sering dimiliki oleh tokoh utama yang bertugas menentang tokoh utama protagonis. - Tokoh tritagonis
Tokoh tritagonis yaitu tokoh yang memiliki sikap dan karakter sebagai penengah dari protagonis dan antagonis. Dalam cerpen, tokoh ini biasanya memiliki sifat arif dan bijaksana. - Tokoh figuran
Tokoh figuran merupakan tokoh pendukung yang memberikan tambahan warna dalam cerita. Karena hanya sebagai pendukung, tokoh ini tidak sering muncul dalam jalannya cerita. - Penokohan
Banyak orang yang beranggapan bahwa tokoh dan penokohan adalah sama. Namun pada dasarnya kedua ini memiliki perbedaan yang cukup mencolok. Tokoh merupakan pelaku dalam sebuah cerpen, sementara penokohan adalah cara penulis menggambarkan tentang tokoh dalam cerpen.
Penulis dapat menggambarkan sifat dari tokoh tersebut dengan berbagai macam cara. Berikut adalah cara-cara yang paling sering digunakan penulis untuk menggambarkan tokoh dalam sebuah cerpen :
- Penggambaran tokoh dengan menceritakan ciri fisiknya, diantaranya dengan menceritakan cara tokoh tersebut berpakaian, bentuk wajah, tinggi badan, dan lain sebagainya.
- Penggambaran melalui percakapan yang dilakukan tokoh yang bersangkutan atau pun tokoh yang lain.
- Penggambaran melalui reaksi dari tokoh lain terhadap tokoh tersebut yang dapat digambarkan dalam rupa pendapat, komentar sikap, dan lain sebagainya.
Alur
Alur merupakan rangkaian peristiwa yang disampaikan penulis untuk membentuk sebuah cerita dalam cerpen. Alur dalam sebuah cerita, memiliki tahapan-tahapan sebagai berikut :
- Tahap perkenalan
Tahap perkenalan merupakan pembukaan cerita yang berisi pengenalan tokoh dan latar belakang cerita.
- Tahan pemunculan konflik
Tahap ini merupakan tahap awal munculnya sebuah permasalahan. Di sini pengarang biasanya memberikan gambaran awal tentang permasalahan dalam cerita yang dibuatnya.
- Tahap klimaks
Di tahap ini, konflik-konflik yang diterima oleh tokoh utama akan memuncak dan tokoh utama akan mulai bingung dan sedih.
- Tahap peleraian
Pada tahap ini konflik yang memuncak mulai menurun. Penulis memberikan solusi atas masalah yang terjadi. Solusi ini bisa diberikan oleh penulis dengan memunculkan tokoh pembantu dalam cerita tersebut.
- Tahap penyelesaian
Tahap ini merupakan tahapan penyelesaian atas semua masalah dalam cerita. Biasanya berupa kemenangan bagi tokoh utama yang berakhir bahagia.
Alur juga memiliki beberapa jenis, yakni alur maju, alur mundur, dan alur campuran.
- Alur Maju
Cerita dengan alur maju berarti cerita tersebut dirangkai dalam sebuah cerita yang bergerak maju ke depan (masa depan).
- Alur mundur
Cerita dengan alur mundur berarti cerita tersebut diceritakan dirangkai dalam sebuah cerita yang menempatkan kejadian akhir sebagai awal cerita.
- Alur campuran
Alur campuran merupakan campuran antara alur mundur dan alur maju.
Latar
Latar merupakan keterangan mengenai waktu, ruang dan suasana cerita. Latar memiliki 3 jenis sebagai berikut:
- Latar waktu
Latar waktu merupakan keterangan tentang kapan terjadinya cerita dalam cerpen tersebut. - Latar tempat
Latar tempat merupakan keterangan tentang di mana tempat kejadian cerita di dalam novel tersebut. - Latar suasana
Latar suasana merupakan keterangan tentang suasana yang digambarkan dalam sebuah cerpen.
Sudut Pandang
Sudut pandang yaitu kedudukan seorang pengarang dalam sebuah cerita. Sudut pandang memiliki 2 jenis :
- Sudut pandang orang pertama
Sudut pandang ini biasanya disampaikan dengan penggunaan kata aku di dalam cerita tersebut. - Sudut pandang orang ketiga
Sudut pandang orang ketiga adalah cara penulis menyampaikan cerita dengan menggunakan kata ganti dia. Sudut pandang ini juga disebut sudut pandang orang serba tahu. - Gaya Bahasa
Unsur ini merupakan ciri khas masing-masing penulis yang bisa dilihat dari pola kalimat dan pemilihan diksi penulis ketika menyajikan sebuah cerita.
Amanat
Amanat merupakan pesan moral yang seringkali disisipkan penulis secara tersirat dalam cerita yang ditulisnya.
Demikian artikel mengenai unsur intrinsik cerpen. Semoga bermanfaat!
406 thoughts on “Mengenal Unsur Intrinsik Cerpen”
Comments are closed.