Dalam mengenali atau menulis sebuah kalimat, kita akan menemui sebuah kata yang memiliki fungsi inti sebagai perangkai. Kata inilah yang kita sebut dengan kata konjungsi. Tanpanya, dua atau lebih klausa, kalimat, maupun paragraf tidak bisa tersambung sebagai sebuah kesatuan wacana yang dapat dibaca dan dimengerti. Sedangkan, masalah klasik yang menimpa seseorang saat menulis adalah ketidaktahuan akan cara penggunaan dan fungsi dari sekian kata konjungsi yang bisa dipilih. Kebanyakan orang akan menggunakannya berdasarkan pada perasaan familier karena pernah melihatnya di suatu tempat. Padahal, sumber yang seperti itu tidak selalu benar.
Dilansir dari buku pedoman berbahasa Indonesia terbitan Badan Pembinaan dan Pengembangan Bahasa, kali ini kami akan menyajikan cara penggunaan kata konjungsi berdasarkan fungsinya. Simak terus.
Kata Konjungsi Berdasarkan Fungsi
Kata kongjungsi memiliki banyak kategorisasi. Tetapi apabila kita fokus pada fungsinya saja, ada beberapa fungsi yang sering digunakan. Beberapa di antaranya adalah:
a. Konjungsi Aditif
Dapat juga disebut kata konjungsi gabungan, kata ini bersifat menggabungkan dua kata, frasa, klausa, atau kalimat yang memiliki sifat setara alias sederajat. Contoh kata yang termasuk ke dalam kategori ini adalah: dan, lagi pula, serta. Penggunaan dalam kalimat contohnya:
Buah dan sayur sangat baik bagi kesehatan tubuh.
Anita lah yang mencuci baju itu dan mengantarkannya ke rumah Bibi Sarha.
Rencana instalasi listrik di Desa Karanganyar bertujuan untuk menyejahterakan pembangunan serta membangun taraf hidup masyarakat melalui fasilitas elektronik.
Dia sedang sibuk, lagi pula batas waktunya masih lama.
b. Konjungsi Pertentangan
Konjungsi koordinatif yang ini bertujuan untuk menyatukan dua kalimat setara dengan mempertentangkan posisi kedua kalimat tersebut. Biasanya, ada sifat yang bertolak belakang, atau satu bagian lebih penting daripada yang lainnya di antara kedua elemen yang dihubungkan. Yang termasuk ke dalam kata konjungsi ini di antaranya adalah: tetapi, sedangkan, akan tetapi, sebaliknya, namun. Contoh penggunaannya dalam kalimat:
Dia memang baik hati, tetapi pemalas.
Sejak kecil Antok senang bermain bola sepak, sedangkan Anthony bermain masak-masakan.
Kebun Tuan Henry memang subur sekali. Sebaliknya, kebun saya tandus seperti tanah yang tidak pernah diurus.
Kulitnya gelap, namun itu justru membuat parasnya manis seperti gula palem.
c. Konjungsi Disjungtif
Kata ini memiliki sifat menghubungkan dua unsur dan sederajat yang sifatnya memilih salah satu dari dua hal atau lebih. Kategori ini memuat kata-kata seperti maupun, baik … baik … , entah … entah … , atau … atau …. Contoh penggunaannya dalam kalimat antara lain:
Baik Via maupun Valeria sama-sama memilih bekerja di sektor perbankan.
Dia tidak pernah lagi mendengar kabar dari Isaiah di Palestina sana, entah hidup entah mati.
Dan mereka pun berseru, “Merdeka atau mati!”
d. Konjungsi Waktu
Klausa, kata, atau kalimat yang dibubuhi kata konjungsi ini tidak bersifat sederajat. Gunanya untuk menjelaskan hubungan antara dua hal atau peristiwa yang kronologis. sebelumnya, setelahnya, ketika, bila, sampai, demi, sementara, semenjak, tatkala, seraya, hingga, sejak, dan lain-lain termasuk di sini. Simak contohnya dalam bentuk kalimat:
Semenjak ibunya meninggal, Nadia menjadi gadis yang pemurung.
Dunia pun menjadi berwarna keemasan tatkala matahari mulai terbit.
Alicia mengambil kunci mobil seraya menyeruput susu kopinya sampai habis.
Dari pagi hingga malam, pawai itu tidak kunjung selesai.
e. Konjungsi Final (Tujuan)
Kata konjungsi ini memiliki fungsi untuk memperjelas tujuan dari sebuah tindakan atau peristiwa. Yang termasuk di sini adalah kata supaya, agar, untuk, dan guna. Dalam kalimat, penggunaannya semacam ini:
Dia rutin membaca buku agar cita-citanya menjadi seorang dokter tercapai.
Penyuluhan terus digalakkan di sepenjuru daerah guna menyadarkan masyarakat tentang pentingnya menggunakan pengaman saat berhubungan seksual.
Tak lupa, dia menyematkan bros di bajunya supaya penampilannya semakin menarik.
f. Konjungsi Sebab
Sebuah peristiwa terjadi karena sebab tertentu. Pada kesempatan seperti itulah, kata hubung ini disematkan. Contoh kata: karena, sebab, karena itu, sebab itu dan bisa digunakan dalam kalimat dalam ragam seperti di bawah ini:
Dia tidak punya uang sama sekali karena tanggal penerimaan gaji masih lama.
Dagangannya selalu laku sebab Muhidin selalu menggunakan barang-barang berkualitas terbaik.
g. Konjungsi Akibat
Bisa disebut kebalikan dari kata konjungsi sebelumnya, kata ini memiliki fungsi untuk menjelaskan akibat dari sebuah peristiwa atau tindakan. Yang termasuk kategori ini adalah kata sehingga, akibatnya, sampai, dan seterusnya. Contohnya:
Orang tuanya memang terkenal garang. Sehingga, tak heran jika tidak ada yang mau main ke rumah Maimunah.
Campuran tepung, air, dan pengembang itu terus diuleni sampai akhirnya membentuk suatu adonan kenyal.
h. Konjungsi Syarat
Kata hubung ini menunjukkan hubungan sebuah peristiwa yang akan terjadi apabila sejumlah kondisi (syarat) terpenuhi. Kata seperti asalkan, jika, apabila, kalau, jikalau juga termasuk ke dalam kategori ini. Dalam kalimat, penggunaannya seperti ini:
Aku mau menikah denganmu asalkan kau usir nenek tua itu dari rumah kita nanti.
Sebuah sekolah bisa disebut sukses apabila hubungan antara guru dan murid terjalin dengan harmonis.
i. Konjungsi Tak Bersyarat
Kebalikan dari konjungsi di atas, kata hubung ini menjelaskan suatu peristiwa atau tindakan yang akan tetap terjadi bahkan kalaupun beberapa syarat tidak terpenuhi. Contohnya: walaupun, biarpun, meskipun. Contoh dalam kalimat:
Meskipun hidupnya miskin, Kumis dan istrinya tetap bahagia.
Dia tetap sayang pada anaknya biarpun pemuda itu sudah menjadi gunjingan karena tingkahnya yang buruk.
Marsinah tetap berangkat ke sekolah meskipun hujan tidak berhenti turun dan banjir mulai menggenang.
Agar tidak tertukar, kita harus mulai memperhatikan penggunaan kata-kata konjungsi seperti di atas. Banyak jenis fungsi yang berkebalikan dengan satu sama lain, atau melengkapi, sehingga kita harus cermat dan cerdik dalam menulis. Nah, semoga artikel ini membantu kita menulis penggunaan kata konjungsi dengan cara yang baik dan benar, ya.
366 thoughts on “Pedoman Penggunaan Kata Konjungsi yang Baik dan Benar”
Comments are closed.