Dalam bahasa Indonesia, kata memiliki beragam jenis. Agar kita memahami jenis-jenis kata, yuk kita simak pembahasan di bawah ini!
Nomina (Kata Benda)
Kata benda atau nomina adalah kata yang mengacu kepada sesuatu benda (konkret maupun abstrak). Contoh kata benda konkret seperti meja, gawai, mobil. Sedangkan contoh kata abstrak seperti kekuatan, cinta, kasih anya, dan kemunduran. Kata benda biasanya berasal dari kata sifat atau kata dasar yang mendapat imbuhan –an, ke- dan –an, pe- dan –an. Contoh:
- kata sifat kotor mendapat imbuhan –an menjadi kotoran (kata benda)
- kata sifat rajin mendapat imbuhan ke- dan –an menjadi kerajinan (kata benda)
- kata dasar topang mendapat imbuhan pe- dan –an menjadi penopang (kata benda).
Kata benda dapat berfungsi sebagai subjek, objek, pelengkap, dan keterangan.
Misalnya:
- Saya memiliki rumah. (kata rumah sebagai objek kalimat)
- Saya memiliki rumah di kota Malang. (kota Malang sebagai keterangan tempat kalimat).
- Rumah dimiliki saya. (kata rumah sebagai subjek)
- Saya belajar memanen padi. (kata benda padi menjadi pelengkap kalimat dan melekat pada kata memanen)
Verba (Kata Kerja)
Kata kerja atau verba adalah kata yang menyatakan melakukan perbuatan atau tindakan. Kata kerja pada umumnya berfungsi sebagai predikat dalam kalimat.
Ciri kata kerja:
- Dapat diberi anya waktu, seperti akan, sedang, dan telah
Contoh: akan bermain, akan minum, sedang mandi, telah pergi - Dapat diingkari dengan kata tidak
Contoh: tidak mandi, tidak minum - Dapat diikuti oleh gabungan kata dengan + kata benda atau kata sifat
Contoh: pergi dengan ayah, membaca dengan cepat.
Jenis-jenis kata kerja (verba):
- Verba dasar bebas, seperti: duduk, minum, makan.
- Verba turunan, terdiri atas:
- Verba berafiks (berimbuhan):
Contoh: memakan, menyapu - Verba bereduplikasi:
Contoh: jalan-jalam, minum-minum - Verba berproses gabung:
Contoh: tertawa-tawa, mengingat-ingat. - Verba majemuk:
Contoh: cuci mata, campur tangan, unjuk gigi. - Verba transitif (kata kerja yang membutuhkan objek)
Contoh :
– Saya (S) membaca (P) buku (O). - Verba intransitif (kata kerja yang tak memerlukan objek.
Contoh :
– Mereka (S) makan (P) di restoran (K).
– Ibu (S) sedang memasak (P).
Kata Sifat (Adjektiva)
Kata sifat merupakan kata yang menjelaskan sifat, keadaan, karakter, perilaku seseorang.
Jenis-jenis kata adjektiva:
- Ajektiva dasar, seperti rajin, pelit, arogan, buruk
- Adjektiva turunan terdiri atas:
Adjektiva berafiks (berimbuhan)
contoh:
terburuk, termuda
adjektiva berafiks –I, -wi, -iah
contoh:
insani, surgawi, rohaniah, abadi, duniawi, abadi, duniawi, anya, ilmiah, rohaniah, surgawi. - adjektiva bereduplikasi
contoh: tua-tua
Promina (Kata Ganti)
Pronomina terdiri dari 3 jenis kata, yaitu:
- Pronomina penunjuk seperti ini, itu, sanam situ, begitu, begini
- Pronomina persona kata ganti orang, misalkan saya, aku, dia, kamu, engkau, mereka.
- Pronomina penanya seperti apa, dimana, mengapa, bagaimana, apa, dan kapan.
Adverbia (Kata Keterangan)
Kata keterangan terdiri dari beberapa jenis kata, seperti:
- Kata keterangan dasar, seperti paling, amat, sangat, alangkah.
- Kata keterangan turunan, seperti lebih-lebih, secepat-cepatnya, semau-maunya, belum pernah.
Numeralia (Kata Bilangan)
Kata bilangan atau numeralia adalah kata yang dipakai untuk menghitung banyaknya orang, binatang, benda, dan sebuah urutan proses atau peristiwa. Contoh: sejuta, pertama-tama, kedua, dan sepertiga.
Konjungsi (Kata Sambung)
Kata hubung atau konjungsi adalah kata yang berfungsi menghubungkan dua kata atau dua kalimat.
Macam-macam konjungsi:
- Konjungsi perluasan, misalnya: yang.
- Konjungsi pengantar objek, misalnya: bahwa.
- Konjungsi penegasan, misalnya: malahan dan bahkan.
- Konjungsi penambahan, misalnya: dan, dan lagi, tambahan lagi, lagi pula.
- Konjungsi urutan, misalnya: lalu, setelah itu.
- Konjungsi pilihan, misalnya: atau.
- Konjungsi menyatakan waktu, misalnya: saat, ketika, sejak.
- Konjungsi sebab-akibat, misalnya: sebab, karena, karena itu, akibatnya.
- Konjungsi persyaratan, misalnya: asalkan, jikalau, kalau.
- Konjungsi pengandaian, misalnya: andaikata, andaikan, seandainya, seumpamanya.
- Konjungsi harapan/tujuan, misalnya: agar, supaya, hingga.
- Konjungsi pengantar wacana, misalnya: adapun, maka, jadi.
- Konjungsi perlawanan, misalnya: tetapi, sedangkan, namun, sebaliknya, padahal.
Partikel (Kata Sandang)
Kata sandang adalah kategori atau anya yang bertugas memulai, mempertahankan, atau mengukuhkan sebuah kalimat dalam komunikasi. Unsur ini digunakan dalam kalimat anya, perintah dan pernyataan (berita).
Jenis-jenis kata partikel:
- kah, misalnya: Apakah Ibu Murini sudah pulang?
- kan, misalnya: Tadi kan sudah diberi tahu!
- deh, misalnya: Pulang deh, jangan terlalu lama di sini.
- lah, misalnya: Pergilah, aku merelakanmu.
- dong, misalnya: Sini dong, duduk dekat dengaku saja.
- kek, misalnya: mulai kek, lama sekali.
- pun, misalnya: Berjalan pun ia tak sanggup.
- toh, misalnya: Ia toh bukan seorang yang bisa diandalkan.
Selain itu kata sandang juga dapat membatasi makna jumlah orang atau benda, misalnya sang anak (bermakna tunggal), para ahli (bermakna jamak), dan si kecil (bermakna netral), dan Sri Baginda (bermakna khusus).
Kata Depan (Preposisi)
Jenis kata ini selalu berada di depan kata benda, kata sifat, atau kata kerja untuk membentuk gabungan kata depan (frasa preposisional). Contoh katanya adalah di, ke, dari, atas, terhadap, kepada, oleh.
Kata Interjeksi (Kata Seru)
Kata seru digunakan untuk membatu mengekspresikan emosi (kesalan, marah, kagum) seseorang seperti kata:
- ih (jijik)
Contoh: Ih, kamu jorok sekali! - wow (kagum)
Contoh: Wow, bagus sekali lukisannya! - sialan (kesal)
Contoh: Sialan, bukuku ketinggalan! - syukurlah (rasa syukur)
Contoh: Syukurlah kalau kamu tidak apa-apa! - semoga (harapan)
Contoh: Semoga kamu selamat sampai di sana!
Nah, sekarang kamu sudah tahu kan jenis-jenis kata. Selamat belajar!
257 thoughts on “10 Jenis-Jenis Kata yang Perlu Kamu Tahu”
Comments are closed.