Halo semuanya! Pernah tidak kalian melihat istilah “analogi” disebutkan oleh orang lain kepada kalian? Kalau istilah itu terasa asing bagi kalian, pastinya kalian pernah mendengar orang lain membuat permisalan tentang sesuatu. Misalnya, temanmu sedang kesal karena kamu datang terlambat untuk bertemu dengan temanmu. Temanmu yang sedang kesal kemudian menganggapmu seperti siput yang pelan sekali berjalannya. Atau sebaliknya, ketika ada temanmu yang menawarkan untuk mentraktirmu makan, kamu tiba-tiba mengiyakan dan berusaha datang secepat mungkin, di mana temanmu kemudian berkomentar kamu seperti harimau yang sedang mengejar mangsa yang lezat.
Pengertian Analogi
Nah, inilah yang dimaksud dengan analogi! Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), analogi diartikan sebagai sebuah persamaan atau persesuaian antara dua benda atau hal yang berlainan. Sederhananya, analogi adalah kata lain dari perumpamaan. Analogi dipakai untuk menyebut suatu hal yang esensinya sama, tapi memiliki bentuk yang sangat berbeda. Seperti analogi datang terlambat dan siput di atas, itu berarti kamu datang terlambat seperti seekor siput yang sangat pelan berjalannya. Kamu dan siput jelas-jelas adalah dua makhluk yang berbeda, tapi lambatnya perjalanan kalian bisa terasa sama saja.
Biasanya, analogi dipakai untuk menyederhanakan hal-hal yang sulit dipahami supaya bisa jadi lebih mudah dimengerti. Ini jadi mempermudah apabila kamu sedang berusaha menjelaskan sebuah konsep yang mungkin sulit dipahami oleh orang lain yang tidak tahu banyak. Contohnya, kamu mengumpamakan dampak dari sebuah krisis ekonomi besar seperti tanah longsor. Seperti yang kita tahu, tanah longsor akan menyapu dan merusak semua benda yang dilaluinya. Dengan begini, kamu bisa menjelaskan bahwa krisis ekonomi bisa berdampak buruk pada semua aspek kehidupan masyarakat, seperti bagaimana tanah longsor melanda semua rumah warga yang menimbulkan kerugian besar.
Jenis Analogi
Seperti contoh-contoh kalimat lain, ada beberapa jenis analogi yang perlu kamu ketahui. Masing-masing punya kegunaannya seperti berikut ini:
- Analogi Argumentatif
Biasanya juga dikenal sebagai analogi induktif, analogi ini digunakan untuk menjelaskan sesuatu dari kesamaan benda tersebut dengan benda lainnya. Analogi ini bisa dipakai apabila persamaan antara dua hal ini bisa dibilang cukup mencolok sehingga hampir tidak ada perbedaan antara keduanya sama sekali.
- Analogi Deklaratif
Kamu bisa memakai analogi ini apabila kamu ingin memperjelas suatu penjelasan lewat analogi. Analogi ini bisa dipakai untuk menjelaskan suatu hal yang tidak begitu dipahami orang lain dengan mengumpamakannya dengan hal lain yang sudah lebih lumrah. Ini berkaitan dengan fungsi asli analogi yang berguna untuk memperjelas suatu hal yang tidak begitu dimengerti orang awam.
- Analogi Pinjaman
Analogi ini dipakai untuk menjelaskan suatu hal lewat analogi yang sifatnya “meminjam” persamaan atau perbedaan yang dimiliki hal tersebut dengan hal lain yang dipakai untuk mengumpamakan hal tersebut.
- Analogi Susunan
Kamu bisa memakai analogi ini kalau kamu ingin menyusun sebuah susunan pengertian tentang sebuah hal tertentu melalui perumpamaan dalam hal lain.
- Analogi Palsu
Ini dipakai untuk membuat sebuah hal terlihat seakan-akan benar, meskipun analogi yang dipakai sama sekali tidak ada hubungannya dengan hal tersebut.
- Analogi Pincang
Pincang di sini maksudnya adalah analogi yang dipakai salah, tapi kekeliruan ini masih bisa diterima. Biasanya, analogi pincang bisa ditemukan kalau kamu berusaha membuat analogi yang ternyata menurut orang lain sama sekali tidak berhubungan.
Nah, kita sudah membaca tentang jenis-jenis analogi yang berbeda-beda. Tapi tentu saja yang paling penting adalah bagaimana caranya kita memakai analogi baik dalam kalimat maupun paragraf. Seperti apa penggunaan analogi dalam kalimat dan paragraf? Ayo kita lihat di bawah ini:
- Penggunaan Analogi Dalam Kalimat
“Aku merasa kasihan pada Wanto dalam pekerjaan barunya karena bosnya selalu mempekerjakan dia seperti buruh kerja paksa saja.”
Dalam kalimat ini, pekerjaan Wanto yang tanpa henti membuat orang berkomentar bahwa dia bekerja seperti buruh kerja paksa saja. Buruh kerja paksa biasanya diperintah untuk bekerja tanpa henti dengan bayaran yang tidak seberapa atau bahkan tanpa bayaran. Ini membuat orang lain berkomentar bahwa pekerjaan berat Wanto tidak ada bedanya dari para buruh kerja paksa.
- Penggunaan Analogi Dalam Kalimat
“Gatotkaca barangkali adalah salah satu tokoh kisah epik Mahabharata yang paling terkenal. Dia adalah putra dari Bimasena yang berasal dari kalangan para Pandawa dan Arimbi yang berasal dari para Kurawa. Oleh karena asal-usul kedua orang tuanya ini, Gatotkaca adalah seorang pendekar dengan kemampuan fisik yang luar biasa kuat. Saking kuatnya, dia seringkali disebut sebagai seseorang yang punya otot seperti kawat dan tulang seperti besi.”
Dalam paragraf ini, kekuatan luar biasa Gatotkaca dianalogikan seperti kawat dan besi. Otot lentur Gatotkaca seperti kawat yang fleksibel dan tulangnya yang kokoh seperti besi membuatnya menjadi terkenal sebagai salah satu pendekar terhebat dalam jajaran para wayang terkenal di Indonesia.
Sekarang, apakah kalian sudah lebih paham tentang bagaimana cara menggunakan analogi dalam sebuah kalimat? Kalau ingin lebih paham lagi tentang analogi, jangan lupa untuk rajin membaca buat mengasah kemampuan membacamu, ya!
253 thoughts on “Pengertian Analogi dan Cara Penggunaannya Dalam Kalimat”
Comments are closed.