Banyaknya peristiwa dan fenomena yang terjadi dalam kehidupan menjadikan banyak orang berdiskusi. Tentunya beragam pendapat dituangkan dalam berbagai diskusi tersebut. Pro kontra yang melibatkan fakta dan opini masyarakat. Terkadang dalam menyampaikan sebuah fakta diperlukan deskripsi berupa opini untuk memperjelas fakta tersebut. Begitu pun sebaliknya, ketika mengungkapkan sebuah argumen atau pendapat diperlukan bukti-bukti berupa fakta guna memperjelas argumen atau pendapat tersebut. Oleh karena itu, masyarakat harus pandai membedakan fakta dan opini agar memperoleh informasi yang tepat. membedakan fakta dan opini juga sangat penting untuk merumuskan suatu kesimpulan. Sebelum mengetahui perbedaan fakta dan opini, berikut penjelasan tentang pengertian dan ciri-ciri dari fakta dan opini.
Pengertian dan ciri-ciri fakta
Fakta merupakan segala sesuatu yang tertangkap oleh indra manusia atau sebuah data nyata yang terbukti dan telah menjadi sebuah kenyataan. Catatan atas pengumpulan fakta disebut data. Secara sederhana, fakta dapat diartikan sebagai segala sesuatu yang nyata atau benar-benar terjadi. Fakta tidak bersumber dari pendapat atau gagasan per orang melainkan kenyataan yang telah diketahui secara umum. Dengan kata lain, fakta adalah informasi yang bersifat nyata dan dapat dibuktikan kebenarannya.
Fakta cenderung tidak bisa dibantah karena benar-benar terjadi dan disertai dengan bukti-bukti yang mendukung kebenarannya. Sebuah fakta tidak dapat dipungkiri sekalipun seseorang memiliki argumen yang kuat untuk menjatuhkan fakta tersebut. Segala kejadian atau keadaan yang pernah terjadi atau pernah disaksikan oleh sedikitnya satu orang atau yang pernah dilakukan suatu pengujian untuk memastikan kebenarannya pada khalayak umum merupakan suatu fakta. Sebuah fakta dapat ditelusuri kebenarannya karena dapat dirasakan dengan indera (dilihat, didengar dan diraba). Untuk lebih jelasnya, berikut ciri-ciri sebuah fakta :
- Kejadian atau keadaan yang diberitakan benar-benar terjadi secara nyata.
- Kejadian atau keadaan yang diberitakan sudah teruji kebenarannya.
- Pemberitaan tersebut bersifat objektif (bukan pemikiran seseorang).
- Hal-hal yang berkaitan dengan kejadian atau keadaan yang diberitakan memiliki data atau bukti yang akurat.
- Kejadian atau keadaan yang diberitakan dapat dirasakan dengan indra atau telah diuji oleh manusia.
- Pemberitaan terkait kejadian atau keadaan tersebut dilengkapi dengan waktu dan tempat kejadian yang jelas.
Pengertian dan ciri-ciri opini
Opini merupakan pendapat, ide atau pikiran untuk menjelaskan kecenderungan atau preferensi tertentu terhadap perspektif dan ideologi akan tetapi bersifat tidak objektif karena belum mendapat pengujian. Opini dapat pula berupa sebuah pernyataan tentang sesuatu yang berlaku di masa depan, yang kebenaran atau kesalahannya tidak dapat langsung ditentukan.
Opini bisa berbentuk pertimbangan atau saran yang biasanya dilengkapi dengan alasan-alasan untuk memperkuat atau membuktikan kebenarannya. Meskipun opini dilengkapi dengan alasan atau fakta-fakta tertentu untuk memperkuat argumen, opini tidak bisa dipastikan kebenarannya karena belum teruji. Opini bersifat subjektif atau bersumber dari pemikiran seseorang. Sebuah opini cenderung sulit ditelusuri kebenarannya karena tidak dapat diuji dengan indera. Opini bukanlah sebuah fakta, namun jika di kemudian hari opini tersebut dapat dibuktikan atau telah diuji kan, maka opini akan berubah menjadi sebuah kenyataan atau fakta. Untuk lebih jelasnya, berikut ciri-ciri sebuah opini :
- Opini biasanya berupa argumen yang belum tentu sesuai dengan kenyataan.
- Pendapat yang dituangkan dalam sebuah opini belum teruji kebenarannya.
- Opini bersifat subjektif, yakni berasal dari pemikiran seseorang.
- Opini biasanya disampaikan dengan menyertakan alasan pendukung namun buktinya belum akurat.
- Opini biasanya suit ditelusuri kebenarannya.
- Opini disampaikan menggunakan kata-kata opini atau prediksi.
Berdasarkan penjabaran di atas, telah diketahui pengertian dan ciri masing-masing dari fakta maupun opini. Fakta dan opini memang saling berkaitan, akan tetapi keduanya tetaplah berbeda. Berikut adalah cara-cara untuk membedakan fakta dan opini dengan memperhatikan kalimat-kalimat yang disampaikan:
- Telusuri Kebenarannya
Temukan bukti-bukti yang akurat untuk menelusuri kebenaran sebuah peristiwa atau pernyataan yang didapat, misalnya dengan mencari tahu waktu, lokasi, proses kejadian, atau pun hal-hal yang berkaitan dengan peristiwa atau pernyataan tersebut. Lihat kekuatan kebenaran dari kalimat yang disampaikan. Kalimat fakta biasanya didukung dengan data-data, seperti contoh, tabel, grafik dan lain-lain.
Jika peristiwa atau pernyataan tersebut dapat ditelusuri kebenarannya karena dapat dilihat, didengar atau dibuktikan, maka peristiwa atau pernyataan tersebut termasuk fakta. Sebaliknya, jika peristiwa atau pernyataan tersebut tidak dapat diuji dengan indera dan sulit dibuktikan kebenarannya, maka peristiwa atau pernyataan tersebut termasuk opini. - Telusuri Apakah Objektif atau Subjektif
Selanjutnya telusuri sifat dari kalimat yang disampaikan apakah bersifat objektif atau subjektif. Kalimat yang bersifat objektif cenderung mengungkapkan kejadian apa adanya sesuai kenyataan, sedangkan kalimat yang bersifat subjektif cenderung melibatkan perasaan atau pemikiran penulis. - Perhatikan Kata Khusus
Kalimat yang bersifat subjektif biasanya menggunakan kata-kata opini atau prediksi, contohnya saya rasa, seharusnya, menurut saya, bisa jadi, kemungkinan, dianggap, bisa disebut, dan sebagainya. Jika sebuah kalimat menggunakan kata-kata tersebut, maka kalimat tersebut adalah opini. - Menalar Kalimat
Untuk memastikan apakah sebuah kalimat tergolong fakta atau opini, libatkan nalar atau perasaan ketika membacanya. Jika kalimat yang dibaca menimbulkan rasa tidak setuju atau cenderung tidak masuk akal, maka kalimat tersebut merupakan opini.
Contoh-contoh kalimat fakta dan opini
1. Fakta : Indonesia merdeka pada tanggal 17 Agustus 1945.Opini : Seharusnya Indonesia sudah merdeka sebelum tahun 1945.
2. Fakta : Bandung adalah ibukota provinsi Jawa Barat.
Opini : Bandung adalah ibukota paling teratur di Indonesia.
3. Fakta : Susilo Bambang Yudhoyono terpilih menjadi presiden RI untuk periode 2009-2014.
Opini : Kemungkinan Indonesia akan menjadi negara adikuasa pada tahun 2036.
Demikian penjelasan mengenai opini dan fakta beserta cara untuk membedakan keduanya. Semoga bermanfaat.
277 thoughts on “Cara Membedakan Fakta dan Opini”
Comments are closed.