Paragraf adalah salah unsur penting dalam tulisan. Ada lima jenis paragraf yang pernah kita pelajari di bangku sekolah, yaitu deskripsi, eksposisi, persuasi, argumentasi, dan narasi. Kelima jenis paragraf tersebut dapat terangkai membentuk suatu kesatuan dalam tulisan. Pada artikel sebelumnya mengenai tips menembus dinding penerbitan, kita telah membahas mengenai betapa penting membuat sebuah paragraf pertama yang menarik. Mungkin sebagian dari kalian masih bingung dengan penjelasan yang singkat pada artikel tersebut. Pada artikel kali ini kita akan membahas lebih rinci mengenai bagaimana cara membuat paragraf yang menarik.
Ada banyak cara dalam merangkai kalimat untuk membentuk paragraf yang padu. Ada banyak pula orang yang ahli dalam menyusun paragraf yang baik. Akan tetapi, tidak banyak orang yang mengetahui cara membuat paragraf yang menarik minat pembaca. Apabila kalian tertarik pada pokok bahasan kali ini, cobalah terapkan hal-hal di bawah ini pada paragraf dalam tulisan kalian:
Mengulangi judul dalam paragraf pertama
Bagi penulis yang telah menentukan judul tulisannya terlebih dahulu, bisa memasukkannya pada awal kalimat suatu paragraf. Unsur dalam judul tidak harus ditulis lengkap, melainkan bisa ditulis sebagian saja. Hal ini dapat memberi kesan adanya hubungan antara judul dengan keseluruhan tulisan.
Contoh:
Adakah yang salah dengan senja? Dengan semburat warna jingga keemasannya yang indah? Ataukah aku yang selama ini salah menilai senja?
(Paragraf pertama dalam cerpen berjudul Muslihat Senja)
Memulai dengan pertanyaan
Pertanyaan selalu menimbulkan rasa ingin tahu dalam diri pembaca serta mengajak kita semua untuk berpikir lebih dalam tentang suatu hal. Pertanyaan juga bisa bersifat retoris maupun mengangkat tema yang umum dalam masyarakat, seperti politik, agama, sosial, ekonomi, dan banyak lagi.
Contoh:
Berapa banyak balita yang menderita kurang gizi? Berapa banyak rakyat dari kalangan atas yang menderita obesitas dan sindrom metabolik? Kita hidup di sebuah negara yang ironis di mana dua masalah gizi sama-sama menjadi permasalahan besar yang harus dipecahkan oleh seluruh tenaga kesehatan.
Memulai dengan tindakan
Melalui sebuah tindakan yang nyata, pembaca digiring untuk turut merasakan suasana yang ingin diciptakan oleh penulis. Tindakan memberikan kesan tidak bertele-tele dan membosankan sehingga menjadikan paragraf menarik untuk dibaca.
Contoh:
Seorang pencuri berlari dari kejaran dua orang berseragam polisi. Pencuri itu menerobos kerumunan orang yang tengah menyaksikan sebuah pertunjukan sulap. Lalu ia menikung ke kiri menuruni tangga menuju pasar tradisional dan bersembunyi di bawah meja sebuah kios yang gelap dan sesak tak. Ia mengintip melalui celah kayu yang sudah lapuk, tampak dua polisi tadi berlari melewatinya. Pencuri itu kini bisa bernapas lega.
Memulai dengan dialog
Dialog antarkarakter membuat paragraf menjadi lebih hidup. Dibandingkan dengan narasi, dialog lebih tidak membosankan. Akan tetapi, hendaknya kalian hanya menggunakan dialog yang benar-benar penting dalam membentuk jalan cerita. Jangan gunakan dialog yang tak berarti.
Contoh:
“Aku mau pergi. Aku mau merantau saja di negeri orang. Mungkin di Cina, Jepang, atau Amerika sekalian. Pokoknya aku mau pergi jauh dari sini,” ujar Budiman sambil meneguk secangkir kopinya yang mengepul.
“Memangnya gampang merantau di negeri orang? Siapa tahu kamu malah jadi gelandangan di sana,” Andi menanggapi pernyataan temannya dengan sinis.
“Tidak. Aku sudah bertekad. Paling tidak di sana tidak ada yang mengenalku, tidak ada yang akan menghakimiku. Di sana peluang masih terbuka lebar untukku. Pokonya aku akan berangkat bulan ini juga setelah pasporku selesai.”
Memulai dengan konflik atau permasalahan
Pembaca cenderung tertarik setelah mereka mengetahui gambaran permasalahan secara keseluruhan. Pembaca akan merasa tidak perlu banyak waktu untuk mengetahui apa yang sebenarnya sedang mereka baca. Konflik bisa juga dinyatakan dengan fakta umum, misalnya hasil sebuah riset atau survei.
Contoh:
Indonesia masih berkutat dengan tingginya angka kematian akibat penyakit infeksi tahun ini. Tuberkulosis masih menempati urutan pertama penyumbang penyakit infeksi terbesar, diikuti dengan kolera, malaria, dan demam berdarah. Berada di wilayah tropis tak bisa lagi dijadikan satu-satunya alasan kejadian penyakit infeksi, melainkan juga sanitasi yang sepertinya memang kurang diperhatikan di Indonesia.
Menggambarkan karakter
Karakter adalah unsur intrinsik terpenting dari sebuah cerita. Melebihi tema, alur, dan latar, sebuah karakter membangun cerita menjadi lebih kokoh. Tak jarang pembaca terlebih dahulu jatuh hati pada karakter daripada isi dari cerita itu sendiri.
Contoh:
Anak lelaki kecil itu muncul setiap pagi di perempatan Pucang, siang di perempatan Dharmawangsa dan sore di perempatan Kertajaya. Kerjanya bergelut dengan jalanan dan asam pahit kehidupan. Meski demikian, dengan koran dan kaleng di tangannya yang kusam, sorot matanya tetap memancarkan semangat kehidupan. Kudengar anak-anak yang lain menjulukinya ‘Si Mata Sipit’.
Menghindari latar belakang dalam kalimat awal
Latar belakang tempat dan waktu sering digunakan penulis amatir untuk memulai paragraf. Padahal salah satu cara membuat paragraf yang menarik adalah dengan menghindari hal tersebut. Di bawah ini adalah contoh paragraf yang harus dihindari penulisannya.
Contoh:
Pada suatu pagi yang cerah, angin berembus sepoi-sepoi. Ombak bergulung menuju tepi. Aku sangat menikmati pagi yang segar di pinggir pantai.
Menggunakan sebuah kutipan
Sebuah kutipan yang arif dapat membangkitkan perasaan pembaca. Kalian bisa mengutip dari novel, puisi, atau kata-kata orang yang terkenal. Kutipan tersebut bisa menggunakan bahasa Indonesia maupun asing disertai dengan sumbernya.
Contoh:
Tak ada yang lebih tabah
Dari hujan Bulan Juni
Dirahasiakannya rintik rindunya
Kepada pohon berbunga itu
(Hujan Bulan Juni karya Sapardi Djoko Damono)
Itulah delapan cara membuat paragraf yang menarik. Sebuah tulisan tak hanya harus mengikuti kaidah berbahasa yang baku, namun juga menciptakan suasana yang menarik bagi pembaca. Hal ini juga penting untuk menaikkan penjualan sebuah buku. Sekian cara membuat paragraf yang menarik dari saya. Semoga bisa membantu kalian dalam menulis.
186 thoughts on “Cara Membuat Paragraf Yang Menarik”
Comments are closed.