Tiga Hal yang Harus Diperhatikan ketika Menggunakan KBBI Online

Pernahkah kamu membaca sebuah buku atau mendengar suatu pembicaraan namun tidak memahami maksudnya karena ada satu atau dua kata yang tidak diketahui arti katanya? Tentu pernah, kan? Untuk itu, kita perlu mencari arti satu atau dua kata tersebut pada kamus untuk memahami makna kalimat yang disampaikan seseorang secara utuh. Kamus tersebut adalah KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia). Nah, sebelum menggunakan KBBI, kita perlu memerhatikan beberapa hal di bawah ini, yuk kita simak!

 

1. Edisi KBBI

Indonesia memiliki lima edisi KBBI yang disusun oleh Pusat Bahasa. KBBI edisi pertama memuat 62.100 lema, dicetak pada tahun 1988. Edisi kedua memuat sekitar 72.000 diterbitkan pada tahun 1991. Edisi ketiga terbit pada tahun 2001 memuat 78.000 lema dan 2.034 peribahasa. Edisi keempat memuat 90.049 lema yang terdiri dari 41.250 buah lema pokok dan 48.799 buah sublema. Selain itu, peribahasa dalam edisi keempat juga bertambah dua buah dari edisi sebelumnya menjadi 2.036 buah peribahasa. Edisi yang terbaru adalah edisi kelima yang diterbitkan bertepatan pada peringatan Sumpah Pemuda tanggal 28 Oktober 2016. Kamus edisi kelima ini memuat 127.036 lema dan makna. KBBI edisi kelima ini tersedia dalam bentuk daring atau online di web https://kbbi.kemdikbud.go.id/ untuk memenuhi kebutuhan secara cepat dan mudah bagi masyarakat yang saat ini selalu akrab dengan internet. Bahkan tersedia KBBI versi Kemdikbud ini dalam bentuk aplikasi android. KBBI online tidak hanya ditemukan pada situs website resmi Kemdikbud, namun juga pada situs-situs lainnya. Untuk itu, kamu perlu berhati-hati dalam menggunakan KBBI online, pastikan kamu menggunakan kamus yang termutakhir, ya, jangan ketinggalan zaman!

 

2. Mengetahui Bagian-bagian Kamus

Kamus memiliki bagian-bagian seperti di bawah ini:

  • Abjad, yaitu huruf awal kata.
  • Lema atau entri atau kata dasa  Kata dasar adalah kata asli atau kata yang tidak diberi imbuhan apapun. Contohnya: merahasiakan, kata dasarnya adalah rahasia. Kita mencari di KBBI pada abjad R bukan M.
  • Label, merupakan penjelasan mengenai ragam bahasa, ragam ilmu kelas kata dan daerah atau negara asal dari kata yang dimaksud. Misalnya :
klà klasik

Jk à Melayu Jakarta

Bl à Bali

Skt à Sansakerta

a à adjektiva (kata sifat)

n à nomina

v à verba

Bio à biologi

Mus à music

Ling à linguistic

 

  • Makna/definisi, merupakan keterangan mengenai arti kata tersebut.
  • Indeks, merupakan kata yang terletak di sudut kanan atas untuk mempermudah pencarian.
  • Simbol

(,) memisahkan padanan kata/kata-kata yang memiliki kesamaan arti.

(;) memisahkan kata yang memiliki arti berbeda dari yang telah ada sebelumnya.

(~) disebut tilde digunakan untuk menggantikan penulisan kata yang dimaksudkan.

Kenali bagian-bagian kamus sehingga kamu tidak bingung ketika membuka kamus dan memulai mencari arti katanya.

 

3. Memerhatikan Makna Kata

Dalam satu lema di kamus, tertera beberapa sublema dan makna kata. Kamu perlu cermat dan berhati-hati dalam memilih kata ini sesuai konteks kalimatnya karena banyak kata yang berpolisemi. Contohnya, ketika kita ingin mencari arti kata kikir, maka akan muncul beberapa makna seperti di bawah ini:

 

ki.kir1

alat dari besi baja yang bergerigi, dipakai untuk meratakan (menajamkan dan sebagainya) sesuatu: Ayah mengambil — untuk menajamkan mata gergaji

 

 

Kata Turunan

  • berkikir; kikiran; mengikir

 

Gabungan Kata

  • kikir belah rotan; kikir kuku; kikir pari; kikir parut

 

ki.kir2

  • aterlampau hemat memakai harta bendanya; pelit; lokek; kedekut: orang yang — tidak banyak sahabat

 

Kita perlu memerhatikan konteks kalimatnya terlebih dulu, kikir mana yang dimaksud, apakah kikir yang bermakna alat meratakan sesuatu ataukah yang bermakna pelit.

Nah, jika kamu belum memehatikan ketiga hal di atas, maka kamu perlu memerhatikannya dengan cermat agar kamu semakin memahami kalimat secara utuh. Yuk, biasakan diri membuka KBBI ketika tidak mengetahui arti kosa katanya!