Apa sebenarnya makna copyediting selain sinonimnya penyuntingan naskah? Inilah faktanya bahwa copyeditor (ditulis serangkai) pada banyak kamus memiliki arti. Dalam buku The Chicago Manual of Style edisi ke-14 yang diterbitkan oleh The University of Chicago terdapat makna copyediting, yaitu “memberi perhatian penuh pada setiap detail naskah berdasarkan pengetahuan atas apa yang sepantasnya ditampilkan dan berdasarkan gaya yang harus diikuti, serta mampu mengerjakannya dengan cepat, logis, dan keputusan yang menguatkan.”
Copyediting atau editing naskah adalah aktivitas standar yang perlu dikuasai oleh seorang editor. Dasar praktik copyediting adalah ilmu praktik kebahasan yang dalam hal ini di Indonesia diukur dengan pemahaman terhadap EYD, pilihan kata (diksi), tata kalimat, dan penyusunan paragraf.
Dalam aktivitas penerbitan buku, tidak pelak copyediting atau penyuntingan naskah sangat penting. Copyediting menjadi mata rantai kedua yang menentukan suksenya sebuah buku setelah pengadaan naskah buku. Tanpa copyediting yang baik, sebuah naskah tidak mungkin menjadi buku yang bergizi atau optimal menggugah keinginan baca orang.
Tiga konstituen yang memiliki kepentingan atas sebuah buku adalah penulis, penerbit, dan pembaca. Copyeditor melayani harapan dan kebutuhan ketiga subjek tersebut. Keinginan dasar dari ketiga konstituen tersebut adalah buku yang error free alias tanpa kekeliruan. Copyeditor menjadi mitra para penulis, pembantu para penerbit, dan penolong para pembaca dengan kemahirannya meminimalkan kekeliuran penulisan, kekeliuran penggunaan ejaan dan tanda baca, serta kekeliuran karena ketidakkonsistenan.
Seorang copyeditor harus benar-benar memerhatikan 4K: kejelasan, keterikatan, ketaatasasan, dan kebenaran. Keseriusan editor ini terkait erat dengan fakta bahwa tidak ada naskah awal dari penulis yang sempurna ditulis tanpa kekeliruan. Begitupun tidak semua penulis benar-benar mahir menulis dan paham tata bahasa, terutama penulis yang (harus) menulis karena tugas intelektual dalam bidang yang dikuasainya.
Objek copyediting adalah naskah yang diperoleh dari penulis atau pengarang. Dalam aktivitas penerbitan, dikenal empat cara akuisisi naskah, yaitu solicited manuscript, unsolicited manuscript, work -made-for hire, dan translated. Umumnya naskah unsolicited memerlukan perhatian lebih dalam proses editing karena hampir pasti penulis tidk mengikuti gaya selingkung yang diterapkan oleh penerbit. Dengan kata lain, kerja seorang copyeditor pada naskah unsolicited lebih ekstra hati-hati. Akan tetapi, sebenarnya tidak ada naskah yang tidak “retak” alias tidak ada naskah yang praktis lepas dari kesalahan-kesalahan. Dengan persepsi inilah seorang copyeditor tetap membangun kecurigaan terhadap sebuah naskah dari mana pun asalnya dan bagaimanapun cara memperolehnya.
Mengapa? Lebih baik repot pada awal daripada sangat sibuk memperbaiki pada pruf akhir. Proses penerbitan buku sangatlah kompleks sehingga harus dipertimbangkan dengan benar-benar efektif serta efisien. Penanganan naskah pada awal proses copyediting dilakukan setelah lolos seleksi Dewan Redaksi atau Dewan Editor pada Rapat Redaksi. Demi pengamanan, naskah asli yang lolos diperbanyak dua atau tiga kali dengan cara fotokopi. Kopi naskah tersebutlah yang ditangani oleh copyeditor bukan pada naskah aslinya.
6 Prinsip Kerja Copyediting
- Mechanical Editing
Mechanical Editing adalah praktik penyuntingan dasar untuk memeriksa dan memperbaiki bagian naskah dari segi kebahasaan, kemasan dan kemudahan penggunaan. Jenis editing ini menggunakan tanda-tanda koreksi (correction mark) untuk dibubuhkan pada naskah secara manual-seperti yang telah dibahas sebelumnya. Biasanya yang diedit adalah penggunaan tata bahasa, penerapan gaya selingkung, dan inkonsistensi.
- Bagian yang Saling Berhubungan
Kecuali naskah pendek dan ssederhana, copyeditor harus mencurahkan perhatian penuh untuk menghubungkan setiap bagian dari naskah yang selayaknya saling terkait-terutama naskah yang rumit. Beberapa tugas itu termasuk.
- Melakukan verifikasi setiap rujukan silang yang terdapat pada naskah;
- Mengecek nomor catatan kaki, catatan akhir, tabel, dan ilustrasi;
- Menempatkan tabel atau ilustrasi sesuai dengan posisinya;
- Mengecek isi atau visualisasi ilustrasi sesuai dengan keterangan ilustrasi (caption) dan isi teks;
- Membaca daftar ilustrasi yang dihubungkan dengan ilustrasi serta dihubungkan dengan keterangan ilustrasi
- Membaca daftar isi yang kemudian dihubungkan dengan isi naskah;
- Membaca catatan kaki atau catatan akhir dihubungkan dengan bibliografi (daftar pustaka).
- Editing Bahasa: Tata Bentuk, Tata Kalimat, dan Diksi (Pilihan Kata)
Perhatian seorang copyeditor boleh jadi tertuju hanya pada tata bentuk, tata kalimat, dan diksi (pilihan kata). Namun, idealnya copyeditor dapat memperbaiki semua kesalahan bahasa, seperti ambiguitas (makna ganda), kalimat rancu, kalimat panjang, atau ketidaktepatan tanpa dasar yang disebutkan sebagai gaya bahasa yang terkadang menjadi alasan para penulis atau pengarang.
- Editing isi
Copyeditor diharapkan meminta perhatian penulis/pengarang pada ketidakkonsistenan atau ketidaksesuaian dalam isi yang seharusnya selaras dengan data dan fakta sebenarnya. Pada beberapa proyek penerbitan. Anda mungkin diminta menyelesaikan berbagai masalah seperti ini dengan melakukan editing berat atau penulisan ulang (rewriting). Kerap pula, lebih dulu, Anda akan diperintahkan mengabaikan kesulitan ini dan cukup meminta pengarang memutuskannya.
- Perizinan
Jika isi naskah mengutip banyak bagian dari penerbitan yang masih dilindungi undang-undang hak cipta, copyeditor diharapkan dapat mengingatkan penulis/pengarang untuk mengusahakan izin pengutipan. Izin biasanya diperlukan untuk bahan, seperti tabel, diagram, grafik, dan ilustrasi yang telah dipublikasikan dalam suatu terbitan. Aturan-aturan lebih khusus diberlakukan berkaitan dengan reproduksi bahan yang tidak pernah diterbitkan, misalnya diary dan surat-surat pribadi. Pengutipan bahan hendaknya mencantumkan sumber bahan.
- Tanda Cetak (Typecoding)
Tanda cetak (typecoding) digunakan pada naskah untuk informasi kepada layouter bagaimana naskah harus diset. Copyeditor mungkin perlu bertanya bagaimana tanda cetak untuk naskah yang digunakan guna mengidentifikasi bagian naskah yang bukan teks standar. Bagian-bagian teks ini disebut elemen, termasuk di antaranya nomor bab, judul, dan subjudul; judul bab dan subjudul bab; daftar, ringkasan, dan daftar simbol; nomor tabel, judul, baris sumber, dan catatan kaki; serta nomor gambar dan nomor catatan kaki.
Sumber:
Eli Syarifah Aeni, M.Hum. (2016). Edit-Linguistik Mahir menyunting Naskah. Bandung:Media Cendekia Muslim.
791 thoughts on “Apa Itu Copyediting ?”
Comments are closed.