Gangguan Kognitif Berbahasa disekitar Kita

Dalam hidup ini seorang manusia perlu bersosialisasi agar dapat berkarya dengan optimal. Semakin luas jarring sosial seseorang, semakin lebar pula kesempatan terbuka untuknya. Pernahkah kalian berpikir apa unsur terpenting dalam bersosialisasi. Tentu hal tersebut adalah komunikasi.

Komunikasi dapat dilakukan dengan banyak cara. Entah itu menggunakan isyarat, gambar, (yang biasa digunakan di zaman prasejarah), maupun bahasa yang kini kita semua kenal. Bahasa itu sendiri senantiasa mengalami kemajuan sesuai dengan era di mana dia berada. Bahasa yang kita kenal saat ini ada beraneka ragam. Ada bahasa Indonesia, Inggris, Cina, Jepang, Arab, dan banyak lagi. Seseorang tak memiliki suatu urgensi untuk menguasai seluruh bahasa agar dapat berkomunikasi dengan baik. Akan tetapi, hendaknya seseorang memiliki kemampuan untuk mengolah dan menginterpretasikan suatu informasi (dalam hal ini bahasa) dan memberikan timbal balik dengan benar.

Lalu apa yang akan terjadi bila seseorang tak memiliki kemampuan utama tersebut? Dengan demikian ia dapat digolongkan sebagai orang yang cacat. Nah, dalam artikel berikut akan kita bahas mengenai beberapa kelainan atau gangguan kognitif yang berhubungan dengan bahasa.

Kemampuan kognitif adalah kemampuan mengolah informasi yang dapat berupa apa saja (angka, huruf, gambar, ingatan, dan banyak lagi). Kehilangan kemampuan kognitif akan berdampak sangat buruk bagi kelangsungan aktivitas sehari-hari. Contohnya seorang penderita dementia yang kehilangan kemampuan mengingat bahkan untuk hal-hal yang sepele, seperti mengingat nama dan alamat tempat tinggal.

Kemampuan kognitif juga berkaitan erat dengan kemampuan berbahasa. Kemampuan berbahasa ini sebagian besar diatur di otak, tepatnya di lobus temporalis (terletak di sekitar samping atas telinga manusia). Perlu kalian ketahui terlebih dahulu, otak manusia terdiri atas otak besar (cerebrum) dan otak kecil (cerebellum). Otak besar terdiri atas beberapa lobus yang masing-masing memiliki tugas spesifik. Ada lobus frontalis (terletak di depan) sebagai pusat pengendalian motorik, lobus parietalis (terletak di tengah agak ke atas) sebagai pusat pengendalian sensorik, lobus temporalis (terletak di samping) sebagai pusat pengendalian perseptif atau bahasa, dan lobus oksipitalis (terletak di belakang agak bawah) sebagai pusat pengendalian penglihatan. Apabila masih kurang jelas dalam membayangkan, kalian dapat memerhatikan gambar otak di bawah ini.

Gangguan kognitif berbahasa ada banyak sekali macamnya. Akan tetapi, dalam artikel kali ini kita akan membahas lebih dalam mengenai dua macam gangguan yang mungkin masih asing di telinga kita. Kedua gangguan tersebut adalah afasia sensorik (afasia perseptif) dan afasia motorik. Keduanya memiliki karakteristik yang sangat berbeda namun berkaitan erat. Mari kita bahas satu per satu.

Afasia sensorik atau yang biasa disebut sebagai afasia perseptif, sesuai namanya merupakan gangguan yang menyerang fungsi sensorik seseorang dalam berbahasa. Secara anatomis, ada suatu area di otak yang mengalami kerusakan. Area tersebut diberi nama area nomor 22 atau bisa juga disebut area wernicke.

Kerusakan area Wernicke membuat seseorang mengalami kesulitan dalam memahami suatu bahasa. Bukan karena ia bodoh atau malas belajar suatu bahasa asing. Ketidakmampuan ini memiliki arti yang berbeda. Seorang penderita afasia sensorik kesulitan memahami apa yang dikatakan orang lain kepadanya, tak peduli sekalipun itu adalah bahasa ibunya sendiri. Ini juga bukan karena dia tuna rungu meski tampak seperti itu, hal yang sering keliru diduga oleh orang lain.

Akan tetapi, seorang penderita afasia sensorik saja tidak turut kehilangan kemampuan motorik berbahasanya. Ia tetap dapat berbicara dengan lancar, bahkan dengan tata bahasa dan pemilihan kata yang sempurna. Hal ini mengakibatkan orang tersebut akan tampak seperti orang gila yang cerewet. Dalam perbincangan sehari-hari, orang tersebut akan cenderung banyak bicara meskipun apa yang dikatakan banyak tidak sesuai dengan apa yang ditanyakan orang lain kepadanya. Tidak nyambung, tidak sinkron. Berikut adalah contoh percakapan untuk memudahkan kalian dalam memahami uraian di atas:

Orang normal  : “Kamu tinggal di mana?”

Penderita         : “Kemarin aku pergi bersama keluarga ke Pantai Kenjeran.”

Orang normal  : “Oh, jam berapa kamu pulang kemarin?”

Penderita         : “Ya, di sana sebenarnya indah. Sayangnya masih banyak sampah berserakan.”

Tidak persis tapi kira-kira demikian jadinya.

Berbeda dengan afasia sensorik, afasia motorik adalah gangguan pada kemampuan motorik berbahasa. Area yang mengalami kerusakan pada otak kali ini merupakan area nomor 44, yaitu area brocca. Area brocca dan area wernicke memiliki benang merah, yaitu sebuah lintasan yang menghubungkan satu sama lain sehingga keduanya berkaitan erat. Seseorang dengan gangguan tersebut akan mengalami kesulitan dalam berbicara. Oh, tidak. Bukannya ia bisu atau gagap, meskipun terlihat seperti itu. Penderita afasia motorik murni tak memiliki masalah dalam hal pengeluaran suara. Secara anatomis tak ada kelainan pada faring, laring, pita suara, dan sebagainya. Kelainan ini menyerang saraf pusat sehingga penderitanya mengalami kesulitan dalam merangkai bahasa dalam struktur yang rapi.

Penderita afasia motorik cenderung tak banyak bicara. Akan tetapi, meski kesulitan dalam memberi timbal balik, sesungguhnya ia mengerti apa yang dikatakan orang lain karena kemampuan sensoriknya masih berfungsi sempurna. Orang-orang seperti ini sangat menderita karena tak dapat mengutarakan isi pikirannya. Berikut contoh percakapan dengan penderita afasia motorik:

Orang normal  : “Apa yang kamu lakukan selama liburan?”

Penderita         : “Buku…ehm…baca saya…ehm…seharian.”

Berbincang dengan orang-orang seperti itu tentu menguras banyak waktu dan tenaga, namun hendaknya kita tak merendahkan mereka sebagai manusia. Ada banyak terapi tersedia bagi para penyandang gangguan kognitif berbahasa sehingga masih banyak pintu terbuka bagi mereka untuk memperbaiki diri, minimal mendekati kemampuan normal.

Sebenarnya masih ada banyak sekali gangguan kognitif dalam berbahasa. Akan tetapi untuk menghindari kejenuhan sebaiknya saya akhiri sekian terlebih dahulu. Selamat membaca.

327 thoughts on “Gangguan Kognitif Berbahasa disekitar Kita

  1. Pingback: Beverly Bultron
  2. Pingback: valentine gift
  3. Pingback: valentines gift
  4. Pingback: Click Here
  5. Pingback: Click Here
  6. Pingback: Click Here
  7. Pingback: Click Here
  8. Pingback: Click Here
  9. Pingback: Click Here
  10. Pingback: Click Here
  11. Pingback: Click Here
  12. Pingback: Click Here
  13. Pingback: Click Here
  14. Pingback: Click Here
  15. Pingback: Click Here
  16. Pingback: Click Here
  17. Pingback: Click Here
  18. Pingback: Click Here
  19. Pingback: Click Here
  20. Pingback: Click Here
  21. Pingback: Click Here
  22. Pingback: Click Here
  23. Pingback: Click Here
  24. Pingback: Click Here
  25. Pingback: Click Here
  26. Pingback: Click Here
  27. Pingback: Click Here
  28. Pingback: Click Here
  29. Pingback: Click Here
  30. Pingback: Click Here
  31. Pingback: Click Here
  32. Pingback: Click Here
  33. Pingback: Click Here
  34. Pingback: Click Here
  35. Pingback: Click Here
  36. Pingback: Click Here
  37. Pingback: Click Here
  38. Pingback: Click Here
  39. Pingback: Click Here
  40. Pingback: Click Here
  41. Pingback: Click Here
  42. Pingback: Click Here
  43. Pingback: Click Here
  44. Pingback: Click Here
  45. Pingback: Click Here
  46. Pingback: Click Here
  47. Pingback: Click Here
  48. Pingback: Click Here
  49. Pingback: Click Here
  50. Pingback: Click Here
  51. Pingback: Click Here
  52. Pingback: Click Here
  53. Pingback: Click Here
  54. Pingback: Click Here
  55. Pingback: Click Here
  56. Pingback: Click Here
  57. Pingback: Click Here
  58. Pingback: Click Here
  59. Pingback: Click Here
  60. Pingback: Click Here
  61. Pingback: Click Here
  62. Pingback: Click Here
  63. Pingback: Click Here
  64. Pingback: Click Here
  65. Pingback: Click Here
  66. Pingback: Click Here
  67. Pingback: Click Here
  68. Pingback: Click Here
  69. Pingback: Click Here
  70. Pingback: Click Here
  71. Pingback: Click Here
  72. Pingback: premium-domains
  73. Pingback: Google reviews
  74. Pingback: 2023 Books
  75. Pingback: obituaries
  76. Pingback: rip
  77. Pingback: find people
  78. Pingback: IRA Empire
  79. Pingback: Innovation
  80. Pingback: fue
  81. Pingback: DENTAL HOSPITAL
  82. Pingback: Dr. Khaled Azazy
  83. Pingback: MBA in FUE
  84. Pingback: Msc in dental
  85. Pingback: Dr. Khaled Azazy
  86. Pingback: FUE
  87. Pingback: fiverrearn.com
  88. Pingback: fiverrearn.com
  89. Pingback: crypto news
  90. Pingback: bulldogs puppy
  91. Pingback: FiverrEarn
  92. Pingback: FiverrEarn
  93. Pingback: fue
  94. Pingback: french bulldog
  95. Pingback: Piano trading
  96. Pingback: FUE
  97. Pingback: FUE
  98. Pingback: FUE
  99. Pingback: FUE
  100. Pingback: FUE
  101. Pingback: Reliable movers
  102. Pingback: bali indonesia
  103. Pingback: FiverrEarn
  104. Pingback: Fiverr.Com
  105. Pingback: FiverrEarn
  106. Pingback: FiverrEarn
  107. Pingback: FiverrEarn
  108. Pingback: Speaker
  109. Pingback: FiverrEarn
  110. Pingback: FiverrEarn
  111. Pingback: partners
  112. Pingback: prodentim
  113. Pingback: joint genesis
  114. Pingback: frenchie puppies
  115. Pingback: Tips
  116. Pingback: FiverrEarn
  117. Pingback: FiverrEarn
  118. Pingback: FiverrEarn
  119. Pingback: FiverrEarn
  120. Pingback: FiverrEarn
  121. Pingback: FiverrEarn
  122. Pingback: FiverrEarn
  123. Pingback: FiverrEarn
  124. Pingback: FiverrEarn
  125. Pingback: FiverrEarn
  126. Pingback: FiverrEarn
  127. Pingback: FiverrEarn
  128. Pingback: FiverrEarn
  129. Pingback: FiverrEarn
  130. Pingback: FiverrEarn
  131. Pingback: FiverrEarn
  132. Pingback: FiverrEarn
  133. Pingback: FiverrEarn
  134. Pingback: FiverrEarn
  135. Pingback: FiverrEarn
  136. Pingback: FiverrEarn
  137. Pingback: Cow
  138. Pingback: what is seo
  139. Pingback: wix login
  140. Pingback: wix seo expert
  141. Pingback: garden
  142. Pingback: Kuliah Termurah
  143. Pingback: FiverrEarn
  144. Pingback: FiverrEarn
  145. Pingback: FiverrEarn
  146. Pingback: resurge legit
  147. Pingback: cheap sex cams
  148. Pingback: fullersears.com
  149. Pingback: live sex cams
  150. Pingback: live sex cams
  151. Pingback: live sex cams
  152. Pingback: 늑대닷컴
  153. Pingback: Bonus deposit
  154. Pingback: One Peace AMV
  155. Pingback: One Peace AMV
  156. Pingback: superslot
  157. Pingback: allgame
  158. Pingback: 918kiss
  159. Pingback: หวย24
  160. Pingback: pg slot
  161. Pingback: regles 421
  162. Pingback: Raahe Guide
  163. Pingback: Raahe Guide
  164. Pingback: bermain slot
  165. Pingback: Dating Classes
  166. Pingback: megagame
  167. Pingback: weight drops
  168. Pingback: 44 mag ammo
  169. Pingback: 38/40 ammo
  170. Pingback: itsMasum.Com
  171. Pingback: itsMasum.Com
  172. Pingback: itsMasum.Com
  173. Pingback: itsMasum.Com
  174. Pingback: itsMasum.Com
  175. Pingback: itsMasum.Com
  176. Pingback: nangs sydney
  177. Pingback: here
  178. Pingback: read more
  179. Pingback: read more
  180. Pingback: itsmasum.com
  181. Pingback: fcn chat
  182. Pingback: free chat rooms
  183. Pingback: 321 chat
  184. Pingback: rome jobs
  185. Pingback: houston jobs
  186. Pingback: free cam sex
  187. Pingback: live sex shows
  188. Pingback: free video chat
  189. Pingback: Kampus Ternama
  190. Pingback: texas frenchies
  191. Pingback: 918kiss
  192. Pingback: pg slot
  193. Pingback: 918kiss
  194. Pingback: FB URL Shortener
  195. Pingback: itme.xyz
  196. Pingback: ItMe.Xyz
  197. Pingback: ItMe.Xyz

Comments are closed.