Kesalahan pengetikan (typo) seringkali dianggap sepele, namun Bisa berakibat fatal

Banyak dari kita seringkali melakukan kesalahan pengetikan atau lebih familiar disebut sebagai typo ketika menggunakan gadget seperti smart phone, tablet, laptop, maupun PC (Personal Computer). Typo berasal dari bahasa Inggris yang merupakan kependekan dari  Typographycal Error Banyak dari kita menganggap hal tersebut biasa terjadi dan seringkali kita pun memaklumi kesalahan pengetikan seseorang yang mengirim pesan pada kita.

Kesalahan pengetikan tersebut terjadi karena kegagalan dalam menyesuaikan antara posisi jari dengan tombol-tombol pada keyboard. Untuk pengguna gadget yang memiliki jari berukuran besar sementara layar untuk menampilkan tombol keyboard cukup kecil maka semakin besar peluang untuk melakukan kesalahan pengetikan atau typo.  Contohnya adalah kesalahan pengetikan antara huruf I degan U, huruf A dengan S, atau antara T dengan Y. Tidak hanya pengetikan huruf, namun tanda baca juga kerapkali disepelekan demi alasan praktis, seperi tanda koma maupun titik. Selain itu, kesengajaan juga seringkali digunakan untuk bahasa-bahasa alay, seperti tx untuk terima kasih, q untuk pengganti kata aku, dan lain sebagainya.

Nyatanya, kesalahan kecil yang kerap disepelekan orang tersebut dapat berakibat fatal. Berikut lima peristiwa fatal akibat typo.

 

1. Kerugian Finansial

Ketika salah pengetikan nominal angka, misalnya salah dalam pengetikan nominal seratus ribu menjadi satu juta ketika melakukan transaksi internet banking.

Selain itu kerugian finansial fatal lainnya dalam peristiwa ini pernah terjadi pada tahun 1872 pemerintah Amerika Serikat mengeluarkan undang-undang tentang pembebasan tarif bea masuk atas “fruit plants” tetapi juru ketiknya melakukan kesalahan dengan menulisnya sebagai, “fruit, plants”. Kesalahan tanda baca, yaitu koma saja artinya sangat jauh berbeda. Pada kalimat awal berarti pembebasan bea masuk untuk pohon yang berbuah. Namun, pada kalimat kedua berarti pembebasan bea masuk untuk segala jenis buah-buahan dan pohon. Importir buah-buahan segera menyadari kesalahan ini dan menolak membayar pajak. Kasus ini akhirnya dibawa ke sidang pengadilan dan pemerintah Amerika Serikat diputuskan harus mengembalikan bea pajak para importir tersebut sebanyak $2 juta. Dua tahun kemudian undang-undang yang baru dikeluarkan semata-mata hanya untuk menghilangkan “koma” tersebut.

 

2. Kerugian Waktu

Kesalahan pengetikan nama di paspor akan berakibat fatal bagi seseorang yang akan berpergian. Hal ini dialami oleh Mar’atu Sholikhah. Di paspornya tertulis Mar’atu Sholikah. Penulisan ini kekurangan 1 H di nama belakang. Ia harus mengganti tiket pesawat sesuai dengan nama paspor. Tentu hal ini menyebabkan kerugian waktu untuk mengurus penggantian nama di tiket karena operator yang melayaninya tidak mengangkat telepon karena sibuk.

 

3. Kehilangan Data

Program Excel yang membutuhkan perintah untuk dapat beroperasi juga membutuhkan ketepatan pengetikan perintah. Kehilangan satu tutup atau buka kurung dalam menuliskan perintah di program Excel akan berakibat tidak berjalannya suatu perintah. Apalagi untuk administrator server, terutama yang sering menggunakan command line, pasti pernah mengalami kehilangan data akibat salah mengetikkan perintah.

 

4. Menjelekkan Harga Diri Orang Lain

Kontes pemilihan Miss Universe 2013 di Kanada menyisakan kepedihan bagi Denise Garrido yang saat itu terpilih sebagai pemenang. Mengapa demikian? Karena sehari kemudian gelar yang didapatnya harus dicabut dan diberikan kepada Riza Santos. Hal ini disebabkan karena kesalahan ketik yang dilakukan salah seorang petugas penyelenggara.

Ketika para juri selesai memberikan penilaian, semua tulisan tangan juri dimasukkan ke dalam program komputer yang kemudian menghitung siapa peserta dengan nilai terbanyak. Denise seharusnya menduduki peringkat ketiga tetapi karena kesalahan penulisan nilai, dia malah menjadi juara pertama. Kesalahan ini baru diketahui ketika para juri menghitung nilai secara manual sehari kemudian. Meskipun pihak penyelenggara kemudian meminta maaf namun pesta perayaan telah terlanjur diadakan di negara Denise.

 

5. Kehilangan Nyawa

Dari 4 kesalahan fatal di atas, kesalahan ini adalah yang paling fatal karena menyangkut nyawa seseorang. Kesalahan pengetikan yang terjadi pada tahun 2013, seorang balita 18 bulan di New South Wales, Australia, harus menghembuskan nafas terakhir karena keslahan pengetikan waktu. Operator yang menerima panggilan darurat seharusnya mengirim ambulan pada jam 09.14, tetapi malah menuliskan jam 19.14. Setelah lama menunggu ambulans yang tidak kunjung datang, orang tua si bayi kemudian sekali lagi menghubungi 911 namun semuanya terlambat. Bayi tersebut sudah meninggal dunia.

Masalah ini selain mengharuskan kementerian kesehatan meminta maaf secara resmi, juga menyebabkan reformasi besar-besaran pada sistem tanggap darurat di Australia, yaitu keharusan melakukan crosscheck oleh operator kedua untuk menghindari kesalahan serupa.

           

Dari akibat-akibat fatal akibat kesalahan pengetikan atau typo di atas, kita harus belajar untuk tidak menyepelekan kesalahan kecil dalam pengetikan di kehidupan kita sehari-hari. Tonny Robbins berkata “Most people fail in life because they major in minor things”. Karena hal kecil, seorang yang besar bisa menjadi terpuruk.