Paragraf atau yang biasa disebut oleh para ahli bahasa sebagai alinea, adalah serangkaian kalimat yang disusun secara terpadu. Paragraf juga disebut sebagai karangan singkat karena paragraf menjadi media bagi para penulis untuk menyampaikan sebuah ide/gagasan ataupun suatu topik pembicaraan. Sebuah paragraf biasanya terdiri dari gagasan/ide pokok yang dilengkapi dengan kalimat pendukung. Gagasan/ide pokok dalam sebuah paragraf merupakan inti dari keseluruhan pembahasan yang dituangkan dalam suatu paragraf tersebut. Letak gagasan/ide pokok dalam suatu paragraf beragam, ada yang berada di awal paragraf, di tengah paragraf, dan di akhir paragraf. Untuk lebih jelasnya, berikut akan dijabarkan jenis-jenis paragraf berdasarkan letak ide pokok dan macamnya.
A. Jenis-Jenis Paragraf Berdasarkan Letak Ide Pokok
1. Paragraf Deduktif
Paragraf deduktif adalah paragraf yang gagasan/ide pokoknya terletak di awal paragraf. Paragraf deduktif dimulai dengan gagasan pokok atau kalimat utama yang diikuti dengan kalimat-kalimat pendukung.
Contoh :
Andi adalah seseorang yang berpendirian teguh. Setiap hari ia bekerja sebagai hakim di Pengadilan Negeri Bandung, tentunya kesempatan untuk berbuat curang sangatlah banyak. Berbagai tawaran uang dalam jumlah yang fantastis guna membalikkan fakta yang ada seringkali mendarat di ruang kerjanya. Namun, alih-alih menerimanya Andi justru menolaknya dengan sangat bijak. Orang-orang di lingkar hidupnya tahu betapa ia sangat memegang teguh pendiriannya untuk menegakkan kebenaran.
2. Paragraf Induktif
Paragraf induktif adalah paragraf yang gagasan/ide pokoknya terletak di akhir paragraf. Paragraf induktif dimulai dengan kalimat-kalimat pendukung yang kemudian diakhiri dengan kalimat utama.
Contoh :
Olahraga secara teratur membuat badan menjadi lebih segar. Hal ini dikarenakan ketika berolahraga, tubuh kita akan mengeluarkan racun dari dalam tubuh kita yang keluar melalui pori-pori kulit dalam bentuk keringat. Dengan demikian tubuh akan menjadi lebih sehat. Selain itu, dengan membiasakan olahraga secara teratur tubuh akan menjadi lebih bugar dan membantu tidur nyenyak. Oleh karenanya, dapat disimpulkan bahwa olahraga secara teratur memiliki beragam manfaat.
3. Paragraf Campuran
Paragraf campuran adalah paragraf yang gagasan/ide pokoknya terletak di awal dan di akhir paragraf. Paragraf campuran juga disebut sebagai paragraf deduktif-indukti karena merupakan gabungan dari kedua jenis paragraf tersebut. Paragraf deduktif dan induktif dapat disatukan apabila terdapat suatu paragraf yang mengharuskan adanya kalimat utama di awal dan di akhir paragraf. Paragraf campuran dimulai dengan kalimat utama di awal paragraf diikuti dengan kalimat-kalimat penjelas yang diakhiri pula dengan kalimat utama di akhir paragraf.
Contoh :
Manusia tidak dapat hidup tanpa air. Air merupakan sumber kehidupan. Segala kebutuhan hidup kita sebagian besar membutuhkan air. Untuk minum, makan, mandi, mencuci, dan hal penting lainnya. Bayangkan jika air musnah dari kehidupan. Tentunya manusia akan hidup dengan sengsara. Oleh karenanya, budayakan hemat air dan lestarikan lingkungan agar kehidupan ini terus berjalan.
B. Jenis-Jenis Paragraf Berdasarkan Macamnya
1. Paragraf Narasi
Paragraf narasi adalah paragraf yang menceritakan terjadinya sebuah peristiwa yang disusun secara runtut berdasar kronologisnya.
Contoh :
Jam dinding di kamar Langit sudah menunjukkan pukul 06.30 WIB. Ia bergegas melipat selimut seadanya, menyambar handuk yang menggantung di pintu kamarnya, lalu secepat kilat melesat ke kamar mandi. Pukul 06.43 WIB. Ia sudah berpakaian seragam putih abu-abu kebanggaannya dan menyalakan sepeda motor butut peninggalan ayahnya. Seperti orang kesetanan, Langit melaju kencang menuju ke sekolah. Beruntung, gerbang sekolah belum ditutup. Ia kemudian memarkir motor seenaknya dan sprint menuju kelasnya. Ia tidak boleh masuk kelas sebelum Pak Rahmat, atau riwayatnya akan tamat.
2. Paragraf Deskripsi
Paragraf deskripsi adalah pargaraf yang menggambarkan suatu objek secara rinci. Objek dalam paragraf deskripsi bisa berupa orang, tempat, ataupun benda yang lain.
Contoh :
Kata Kamila, Jupiter itu lelaki idaman. Dia memiliki mata abu-abu yang meneduhkan, warisan dari ayahnya yang keturunan Inggris. Posturnya tinggi tegap, ‘kharismatik’ begitu Kamila biasa menyebutnya. Jupiter orang yang humoris, dia punya tawa yang menyenangkan, dan tawa itu menular. Siapapun yang berada di dekatnya pasti akan merasakan aura positif yang ia pancarkan. Terakhir, senyumnya. Senyum serupa lengkung bulat sabut sempurna itu mampu menghangatkan setiap hati yang menatapnya.
3. Paragraf Eksposisi
Paragraf eksposisi adalah paragraf yang memberikan informasi kepada pembaca tentang suatu teori, kiat, teknik maupun petunjuk yang bertujuan untuk memperluas wawasan pembaca.
Contoh :
Lemon merupakan buah yang cukup familiar di masyarakat. Rasanya yang manis keasam-asaman biasa diolah menjadi minuman yang menyegaran. Selain diolah menjadi minuman, lemon memiliki beragam manfaat yang tak kalah menarik. Di antaranya, lemon dapat bermanfaat untuk mencerahkan kulit wajah. Caranya juga cukup sederhana. Peras setengah buah lemon, lalu campuran air perasan tersebut dengan 2 sendok makan madu dan aduk secara merata. Oleskan campuran tersebut di wajah secara merata. Lakukan secara rutin seminggu sekali dan wajah akan lebih cerah.
4. Paragraf Argumentasi
Paragraf argumentasi adalah paragraf yang berisi pendapat penulis terhadap suatu topik yang disampaikan dengan alasan-alasan yang tepat. Paragraf ini bertujuan untuk menggiring opini pembaca supaya memiliki pandangan yang serupa dengan penulis.
Contoh :
Hujan turun cukup lebat akhir-akhir ini. Namun beberapa hari berselang, cuaca kembali berubah menjadi cerah hingga sangat panas. Tentunya perubahan cuaca yang cukup ekstrem ini meresahkan masyarakat. Mungkin benar yang dikabarkan oleh para ahli bahwa saat ini bumi sedang mengalami sebuah femomena bernama “Global Warming”.
Paragraf persuasi adalah paragraf yang bertujuan untuk membujuk, mengajak maupun mempengaruhi pembaca agar melakukan sesuatu sesuai yang dikemukakan penulis dalam paragraf-paragrafnya.
Contoh :
Sampah merupakan masalah klasik yang seolah mengakar di tubuh masyarakat itu sendiri. Minimnya kesadaran akan hal ini menjadi penyebab utama maraknya masalah lingkungan yang terjadi silih berganti selama ini. Padahal, terdapat beragam cara yang sangat sederhana untuk melestarikan lingkungan yang begitu berharga bagi kehidupan seluruh makhluk hidup. Salah satu cara yang paling sederhana adalah membuang sampah pada tempatnya. Dengan membuang sampah pada tempatnya tentunya lingkungan akan lebih asri dan nyaman. Tak perlu lagi khawatir hujan akan menyebabkan banjir karena sungai-sungai dapat mengalir dengan lancar tanpa ada sedikitpun sampah yang menyumbat. Untuk itu marilah kita lestarikan lingkungan dengan membuang sampah pada tempat yang telah disediakan.
Demikian pembahasan mengenai jenis-jenis paragraf. Semoga bermanfaat dan menambah wawasan bagi siapapun yang gemar membaca dan menulis. Menulis itu suatu proses berkelanjutan yang harus dijalani dengan penuh ketekunan. Terima kasih, dan mari berkarya!
Referensi :
https://id.wikibooks.org/wiki/Subjek:Bahasa_Indonesia/Materi:Paragraf
https://id.wikipedia.org/wiki/Paragraf
175 thoughts on “Mengenal Jenis – Jenis Paragraf dalam sastra”
Comments are closed.