15 Penulisan Kata Serapan yang Sering Keliru dalam penggunaannya

Ada banyak sekali kata dari bahasa Inggris, Arab, Belanda, atau bahkan bahasa daerah yang kemudian diserap dan diadopsi menjadi bahasa Indonesia. Karena berasal dari bahasa asing, tentu saja ada beberapa huruf yang ditransliterasikan ke dalam huruf latin yang sesuai kaidah yang berlaku dalam bahasa Indonesia.

Hal inilah yang seringkali membingungkan ketika kita akan menggunakan kata serapan yang sering keliru dalam sebuah tulisan. Nah, berikut kami rangkum 15 kata serapan yang penulisannya sering keliru. Apa sajakah itu? Mari kita simak daftar di bawah ini.

 

15. Obyek

Ternyata, penulisan yang baku untuk kata ini adalah “objek“, dengan huruf j, bukan dengan huruf y. Penulisan ini mengikuti kata aslinya dalam bahasa Inggris, yakni object.

 

14. Perancis

Mencari kata Perancis dalam KBBI dan ternyata tidak ada? Pantas saja. Sebab, penulisannya yang sesuai dalam bahasa Indonesia adalah “Prancis” tanpa huruf e. Sekarang coba cari dalam KBBI, kamu akan menemukan deskripsi seperti berikut ini.

“Negara di Eropa, berbatasan dengan Belgia, Luksemburg, dan Selat Inggris di utara, Luksemburg dan Laut Tengah di selatan, Jerman, Swiss, dan Italia, serta Teluk Biskaya dan Samudra Atlantik di barat.”

 

13. China

Penulisan nama negara ini dengan huruf h setelah huruf c, merupakan penulisan dalam bahasa Inggris. Sedangkan penulisan yang benar dalam bahasa Indonesia adalah “Cina” tanpa huruf h. Jadi, jika kamu menuliskannya dengan huruf h, pastikan untuk menuliskannya dengan font miring ya.

 

14. Sosial Media

Kata bahasa Inggris untuk kata ini adalah social media. Karena itu, ketika diserap ke dalam bahasa Indonesia, seharusnya menjadi “media sosial”, dan bukan “sosial media”, mengikuti asas DM atau Diterangkan Menerangkan.

 

11. Sholat

Banyak yang tidak tahu bahwa kata baku dari “sholat” ini adalah “salat“. Ya, bukan “sholat”, “solat”, ataupun “shalat”. Huruf shad pada kata shalat (Arab) ini ketika ditransliterasikan ke dalam bahasa Indonesia akan berubah menjadi huruf s saja.

 

10 Resiko

Ternyata kata yang baku untuk resiko adalah “risiko“. Kata ini berasal dari bahasa Inggris, yaitu risk yang berarti akibat yang kurang menyenangkan atau merugikan dari suatu tindakan atau perbuatan.

 

9. Aktifitas

Ketika kata active diserap ke dalam bahasa Indonesia, penulisan yang benar adalah aktif, dengan huruf f. Tetapi berbeda dengan activity. Mengacu dari kata asalnya dalam bahasa Inggris, kata serapan dalam bahasa Indonesianya pun menggunakan huruf v, yaitu “aktivitas“.

Hal yang sama juga berlaku untuk objek, objektif, dan objektivitas.

 

8. Praktek

Kata aslinya dalam bahasa Inggris adalah practice, sehingga ketika diserap ke dalam bahasa Indonesia, akan berubah menjadi “praktik”, dan bukannya “praktek”. Penggunaan bahasa daerah membuat sebagian besar orang lebih akrab dengan kata “praktek” yang sebenarnya tidak baku ini.

 

7. Analisa

Kata yang baku untuk “analisa” adalah “analisis“. Kata ini mengacu pada kata aslinya dalam bahasa Inggris, yakni analysis.

 

6. Frustasi

Bukan “frustasi”, tetapi “frustrasi“. Ya, lagi-lagi penulisan kata yang baku ini mengacu pada kata aslinya dalam bahasa Inggris, yaitu frustration.

 

5. Diagnosa

Sama halnya seperti “analisis” yang sering disalah tuliskan menjadi “analisa”, banyak orang juga mengira bahwa “diagnosa” adalah bentuk bahasa Indonesia untuk diagnosis. Padahal bentuk yang baku adalah “diagnosis“.

 

4. Oase

Mencari kata “oase” di KBBI? Ketemu sih, tetapi nantinya kamu akan diarahkan pada kata “oasis”. Ya, bentuk yang baku untuk daratan dengan air yang cukup untuk ditumbuhi tanaman ini adalah “oasis“, sama seperti bentuk aslinya dalam bahasa Inggris, oasis.

 

3. Respon

Tidak banyak yang tahu bahwa bentuk yang baku untuk kata ini adalah “respons“, dengan huruf s. Kesalahan ejaan ini kerap dijumpai bahkan dalam media jurnalistik seperti koran dan berita di televisi. Bentuk yang baku ini mengacu pada kata dalam bahasa Inggrisnya, yaitu response.

 

2. Ekstrim

Bukan “ekstrim”, tetapi “ekstrem”. Dalam KBBI, ekstrem memiliki dua arti, yang pertama adalah “paling ujung (paling tinggi, paling keras, dan sebagainya)”, sedangkan yang kedua adalah “sangat keras; teguh; fanatik”. Biasanya kita memakai kata ini untuk pengertian yang kedua. Namun sayangnya, banyak yang salah menuliskannya.

 

1. Konkrit

Dalam bahasa Inggris, kata ini berasal dari kata concrete, jadi mengacu pada bahasa asalnya, kata yang baku untuk kata ini bukanlah “konkrit” ataupun “kongkrit”, melainkan “konkret“.

 

Nah, itulah 15 kesalahan penulisan kata serapan yang berhasil kami rangkum untuk kamu. Semoga bermanfaat.