Tidak hanya institusi pendidikan yang membutuhkan penilaian rutin tiap semesternya, dalam dunia kerja pun memerlukan penilaian kinerja karyawan secara rutin. Tujuan dari penilaian ini adalah untuk mengukur kinerja guna mengetahui tingkat optimal pekerjaan dari masing-masing karyawan.
Penyusunan Penilaian Kinerja Karyawan
Apabila diniai belum optimal, perusahaan akan menggagas strategi baru guna meningkatkan kinerja yang juga akan berpengaruh pada sistem perushaan secara keseluruhan. Sebaliknya, apabila dinilai telah berjalan optimal, maka program optimalisasi perlu dipertahankan agar tetap stabil atau bahkan mengalami peningkatan.
Sama halnya dengan penilaian pada institusi pendidikan, penilaian kinerja karyawan ini bersifat rutin dijalankan secara periodik dan formal. Kinerja karyawan akan sangat berpengaruh pada kinerja perusahaan secara keseluruhan. Adanya penilaian membuat perusahaan mengetahui apakah target yang ditetapkan telah tercapai atau belum.
Terdapat beberapa faktor yang dinilai mempengaruhi kinerja dari karyawan. Antara lain:
- Tingkat kemampuan masing-masing individu. Faktor ini terdiri dari IQ dan kemampuan berdasarkan level pendidikan yang ditempuh dari masing-masing karyawan.
- Tingkat motivasi. Apabila seseorang memiliki motivasi untuk meraih pencapaian yang lebih banyak dan lebih baik lagi, maka ia akan cenderung melakukan pekerjaan dengan sebaik mungkin. Hal ini tentu berpengaruh pada kinerja yang memuaskan. Seseorang yang mempunyai motivasi tinggi biasanya memiliki ciri-ciri di bawah ini:
- Bertanggung jawab, baik kepada pekerjaan maupun untuk dirinya sendiri
- Mempunyai visi dan misi yang jelas dan realistis. Visi dan misi yang realistis cenderung mudah digapai dibandingkan dengan visi misi yang terlalu muluk
- Berani menghadapi tantangan dan resikonya. Kebanyakan orang hanya akan berusaha menghindar dibandingkan menghadapi kendala yang ada
- Open minded dan dapat menerima kritik dan saran dari orang lain. Hal ini mencerminkan bahwa orang itu dapat menghargai pendapat orang lain dan ingin berkembang menjadi pribadi yang lebih baik
- Memiliki rencana kerja yang matang untuk mencapai visi dan misi
- Selalu mencari peluang guna merealisasikan rencana kerja yang dimiliki
- Hubungan antara karyawan dengan perusahaan. Apabila hubungan keduanya tidak selaras, maka dapat mengganggu kinerja karyawan, baik secara langsung maupun tidak langsung
- Kondisi keluarga. Beberapa masalah keluarga dapat menghambat kinerja karyawan. Perlu ditekankan di awal agar masalah keluarga tidak dibawa ke lingkungan pekerjaan
- Pengalaman kerja yang pernah ditempuh. Kesesuaian pengalaman kerja dengan apa yang dikerjakan saat ini tentu akan memperlancar proses kerja dibandingkan karyawan yang memiliki pengalaman bertentangan
- Dukungan dari orang-orang di sekitarnya
- Bentuk desain pekerjaan yang sedang dilaksanakan
Hal Penting Pra Penilaian Kinerja Karyawan
Sebelum memulai melakukan penilaian terhadap kinerja karyawan, ada baiknya tim penilai membuat desain sistem penilaian yang meliputi aspek di bawah ini:
- Menentukan parameter aspek mana saja yang akan dinilai. Contohnya tingkat kepuasan pelanggan, kesesuaian terhadap deadline kerja, dan lain-lain.
- Membuat klasifikasi jenis kinerja berdasarkan posisi. Contohnya kinerja staf, kinerja manajer, kinerja kepala divisi, dan lain-lain.
- Membuat klasifikasi tingkat kinerja yang diperoleh. Contohnya hasil yang diperoleh apabila dilihat dari segi kuantitas, tingkat kepuasan, dan lain-lain.
- Membuat prosedur pengukuran kinerja. Alat ukur yang digunakan adalah model skala pengukuran yang digunakan (ordinal, peringkat atau interval), metode perhitungan nilai, instrument yang digunakan untuk menyusun peringkat.
- Menentukan teknis penilaian yang mencakup frekuensi penilaian, metode feedback dari hasil penilaian, dan perangkat yang digunakan – seperti komputerisasi atau manual.
Semoga penjelasan mengenai penyusunan penilaian kinerja karyawan kali ini dapat membantu para pembaca sekalian, ya!
438 thoughts on “Penyusunan Penilaian Kinerja Karyawan”
Comments are closed.