Sama halnya dengan penilaian guru atau dosen kepada murid atau mahasiswanya, penilaian atasan terhadap para karyawan merupakan hal yang penting dan dilakukan rutin demi mendapatkan hasil yang maksimal dalam tiap proyek pekerjaan yang dijalankan.
Penilaian kinerja karyawan merupakan hal yang wajib dilakukan, mengingat karyawan adalah aset penting suatu perusahaan. Memiliki karyawan yang bekerja dengan baik adalah harapan tiap perusahaan, namun dalam prosesnya, ada beberapa faktor yang menyebabkan perubahan pada kinerja karyawan.
Contohnya seperti tingkat kejenuhan karyawan, proyek pekerjaan yang membuat stress, jam kerja yang terlalu ketat, atau bahkan faktor eksternal dari lingkungan keluarga atau lingkungan pertemanan di luar lingkungan pekerjaan.
Faktor-faktor tersebut yang membuat karyawan mencari kesibukan atau hiburan lain di tengah bekerja, seperti bermain gadget selama jam bekerja ataupun mengunjungi media sosial di jam yang tidak seharusnya.
Penilaian Karyawan
Demi menghindari dan mencari solusi dari hal tersebut, perusahaan membuat penilaian guna mengetahui tingkat produktivitas kinerja karyawan selama jam bekerja berlangsung. Metode yang dinilai sesuai dengan penilaian ini adalah metode evaluasi kinerja atau penilaian kerja. Antara lain:
- Pengukuran Produktivitas Karyawan secara Kuantitatif
Metode pertama pengukuran produktivitas karyawan dapat dilakukan dengan pengukuran secara kuantitas. Contohnya, Anda dapat melihat dari sisi jumlah produk yang dihasilkan dalam periode waktu tertentu – hitungan tiap jam ataupun per hari.
Kuantitas tidak hanya mengacu pada produk, namun dapat juga mengukur dari deadline kerja. Misalnya, tingkat kecekatan seorang karyawan pada saat menyelesaikan deadline dengan tepat waktu. Faktor itu juga dapat menunjukkan tingkat produktivitas.
Penilaian Karyawan dan Kinerja Karyawan
- Melihat Bagaimana Karyawan Memanfaatkan Waktu Kerja
Seperti di institusi pendidikan, dalam pekerjaan tersedia free time atau jam kosong ketika karyawan telah menyelesaikan deadline pekerjaan dan tidak memiliki pekerjaan lain. Kegiatan yang dilakukan karyawan saat jam kosong juga dapat dijadikan sebagai bahan evaluasi kinerja karyawan, dilihat dari bagaimana ia memanfaatkan jam kosong.
Contohnya apakah ia membaca email dari atasan atau klien, mengobrol dengan sesama karyawan, bermain media sosial, belajar hal baru, dan lain-lain.
Dapat dikatakan sebagai karyawan produktif apabila karyawan tersebut dapat menggunakan jam kerja dengan efisien serta apabila mempunyai waktu luang, karyawan akan cenderung menggunakan waktu untuk mengembangkan kemampuannya.
- Tingkat Antusiasme Karyawan untuk Berkontribusi pada Perusahaan
Dalam menjalankan metode penilaian kerja pada aspek ini, hendaknya memberi karyawan suatu target untuk dicapai dalam periode waktu tertentu, misalnya untuk beberapa minggu atau beberapa bulan ke depan.
Menggunakan metode ini, Anda dapat menilai seberapa besar tingkat antusiasme karyawan untuk berkontribusi pada perusahaan. Selain melihat waktu penyelesaian target kerja, Anda juga dapat memperhatikan barang atau layanan yang dihasilkan. Apabila karyawan tersebut memberi hasil terbaik, maka bisa disimpulkan bahwa ia masih memiliki antusiasme untuk berkontribusi pada perusahan.
- Feedback
Feedback tidak hanya terjadi dua arah yang melibarkan karyawan dengan atasan, tapi juga mencakup dan melibatkan semua orang yang ikut bekerja sama dengan karyawan tersebut, termasuk staf bawahan.
Melalui feedback ini Anda dapat menilai bagaimana kinerja karyawan tersebut dari sudut pandang kepala divisi, bawahan ataupun orang-orang yang bekerja sama dalam satu tim. Banyaknya feedback yang didapatkan juga dapat membuat hasil evaluasi kinerja karyawan semakin akurat.
- Layanan untuk Pelanggan
Aspek lain yang dapat digunakan sebagai bahan penilaian kinerja karyawan selanjutnya adalah aspek layanan yang diberikan kepada langganan, dengan catatan perusahaan bergerak di bidang jasa.
Faktor yang dapat dijadikan penilaian adalah jumlah pelanggan yang telah ditangani dengan baik, jumlah waktu rata-rata yang digunakan untuk menyelesaikan keluhan pelanggan, sampai jumlah banyak barang yang kembali. Faktor-faktor tersebut dapat menjadi acuan apakah karyawan cukup cekatan dalam menghadapi pelanggan. Guna mendapat penilaian kinerja yang akurat, Anda dapat meminta feedback dari masing-masing pelanggan mengenai kesan mereka terhadap karyawan.
417 thoughts on “Penentuan Penilaian Karyawan”
Comments are closed.