Sebelum membahas alasan perusahaan menggunakan psikotes untuk proses rekrutmen, ada baiknya kita mengintip sedikit mengenai sejarah psikotes. Psikotes bukanlah hal yang muncul kemarin sore, namun sudah dikembangkan dari masa ke masa oleh ahli-ahli psikologi.
Nah, tahukah anda? Psikotes secara tidak sadar dan tidak resmi sudah dilakukan sejak zaman dahulu. Tepatnya pada zaman kekaisaran. Kaisar menyeleksi orang-orang yang akan menjadi tentara dengan menyuruh mereka untuk meminum air air sungai.
Orang yang meminum air sungai langsung dari tangannya akan langsung diterima sebagai tentara. Kaisar menganggap bahwa orang yang langsung mengambil air sungai langsung dengan tangannya, tanpa menggunakan alat lain misalnya topi atau alat lainnya adalah orang yang berani dan lebih berpotensi untuk bertahan dalam perang.
Dari cerita di atas dapat kita simpulkan bahwa Kaisar menggunakan tes saat itu untuk mengetahui kira-kira bagaimana calon tentara akan berperilaku saat perang. Hal ini berhubungan erat dengan salah satu alasan dari berbagai alasan penggunaan psikotes oleh perusahaan yang akan dibahas dalam artikel ini.
Psikotes Menggali Informasi dan Potensi Terdalam dari Kandidat Karyawan
Informasi dan potensi yang dimaksud tentu bukan yang bisa didapatkan langsung dengan bertanya atau menggunakan tes biasa. Bayangkan jika sebuah perusahaan bertanya pada calon karyawan apakah mereka mampu bekerja dalam tekanan. Tentu semua akan menjawab bisa agar lolos dalam rekrutmen. Nah, disinilah psikotes berperan.
Untuk menghindari bias opini baik itu dari sisi pribadi calon karyawan maupun perusahaan, maka digunakanlah sebuah assessment yaitu psikotes yang telah memiliki standar dan aturan tertentu. Melalui psikotes yang mengandung serangkaian jenis tes, perusahaan dapat mengambil berbagai macam informasi mengenai calon karyawan.
Mulai dari kemampuan kognitif, kecenderungan saat mengambil keputusan, kecenderungan berperilaku dalam menghadapi tekanan, dan informasi penting lainnya yang berhubungan dengan performa kerja. Dari informasi-informasi yang telah didapat nantinya akan diambil benang merah untuk melakukan langkah selanjutnya.
Psikotes Untuk Memprediksi Performa Kandidat Karyawan Nantinya
Jika kaisar menggunakan cara meminum air sungai sebagai prediktor keberanian calon tentara dalam perang, maka perusahaan menggunakan psikotes untuk memprediksi performa calon karyawan saat bekerja di perusahaan. Setelah mendapatkan banyak informasi dari hasil psikotes, maka langkah selanjutnya adalah membangun kesimpulan-kesimpulan.
Bisa jadi calon karyawan memiliki kemampuan kognitif dan skill yang mumpuni namun kurang memiliki motivasi. Atau bisa saja calon karyawan tidak memiliki kemampuan yang cukup namun memiliki kemauan belajar yang tinggi. Kemudian kemungkinan lainnya calon karyawan tidak memiliki kemampuan bekerja dan juga tidak memiliki kemauan untuk belajar.
Dari kesimpulan-kesimpulan yang telah dibangun, hal tersebut bisa membantu perusahaan untuk melakukan prediksi. Siapakah yang bisa berhasil dalam dunia kerja, siapa yang akan berhasil dengan dorongan reward atau semacamnya, dan siapa yang meliki tingkat keberhasilan rendah.
Orang yang Tepat pada Posisi yang Tepat
Pernah mendengar perkataan right man at the right place? Ya, tujuan akhir dari proses rekrutmen adalah menempatkan sumber daya manusia terbaik pada posisi yang tepat agar mereka dapat berkembang secara maksimal untuk memberikan kontribusi penting bagi perusahaan. Psikotes memang memberikan keuntungan pada perusahaan karena bisa membuat proses pembuatan keputusan penempatan kerja karyawan menjadi lebih mudah. Namun sebenarnya calon karyawan juga memiliki keuntungan dari psikotes yaitu dapat bekerja sesuai minat dan potensi besar yang dimiliki mereka. Oleh karena itu, setiap psikotes berlangsung calon karyawan diminta jujur dalam menjawab. Hal ini dikarenakan penempatan kerja yang mereka dapatkan nantinya salah satu dasarnya adalah hasil psikotes.
670 thoughts on “Alasan Perusahaan Menggunakan Psikotes untuk Rekrutmen”
Comments are closed.